METROPOLITAN.ID – Serial viral Ipar Adalah Maut The Series akhirnya resmi menutup perjalanannya di episode ke-45.
Namun alih-alih mendapat pujian, episode pamungkas justru memantik gelombang kekecewaan besar dari penonton, terutama di TikTok dan kolom komentar media sosial.
Tak sedikit penonton yang meluapkan rasa kesal karena merasa telah menunggu selama 45 hari, tetapi tidak mendapatkan klimaks cerita yang sepadan.
Tagar protes hingga video reaksi penonton pun ramai berseliweran di FYP TikTok, mempertanyakan arah akhir kisah perselingkuhan Aris dan Rani.
45 Episode Tanpa Klimaks
Salah satu kritik paling keras datang dari alur cerita menjelang akhir yang dinilai terlalu bertele-tele dan kehilangan fokus.
Baca Juga: Wali Kota Depok Terbitkan SE Ayah Teladan Indonesia, Ayah Diimbau Ambil Rapor Anak ke Sekolah
Hingga episode terakhir, penonton menilai cerita justru dihabiskan pada detail yang dianggap tidak relevan dengan konflik utama.
Sorotan terbesar tertuju pada pulpen spycam yang sejak beberapa episode terakhir menjadi objek penting. Namun alih-alih menjadi kunci pembongkaran perselingkuhan, pulpen tersebut justru berpindah tangan tanpa kejelasan.
Mulai dari Raya, kemudian ke Yusuf, dipinjam Hadi, hingga akhirnya berpindah ke Amanda, penonton dibuat berharap setiap kali pulpen itu muncul.
Sayangnya, harapan itu pupus karena isi rekaman pulpen spycam sama sekali tidak pernah diperlihatkan hingga episode terakhir.
Padahal, banyak penonton menantikan momen ikonik: Nisa menemukan video mesra Aris dan Rani di dalam mobil, lalu melabrak pasangan terlarang tersebut sebagai puncak konflik.
Misteri Memori Fatimah Tak Pernah Terjawab
Selain pulpen spycam, karakter Fatimah juga menjadi sumber kekecewaan. Sejak awal, memori Fatimah digadang-gadang sebagai salah satu kunci penting terbongkarnya perselingkuhan Aris dan Rani.
Baca Juga: Publikasi Kinerja Semester II Tahun 2025 Dispora Kabupaten Bogor
