Nikah karena Perjodohan, Aku Merasa Direndahkan (2) Suami lebih peduli ke ibunya daripada ke anak dan istri. Dulu, semua masih serba murah dan sehari aku dikasih nafkah cuma 50 ribu rupiah per hari.
Tapi, aku terima karena memang butuh uang untuk sehari-hari. Lalu setelah melahirkan anak kedua, kami pindah dari rumah orang tua suami.
Kami mengontrak walaupun cuma sepetak, tapi aku bahagia. Sayangnya, semakin anak kami besar, sifat asli suami kelihatan banget.
Di depan orang, dia bisa baik tapi beda ke anak dan istri. Sebenarnya, aku sudah nggak kuat tapi anak-anak masih butuh biaya. Akhirnya, aku melamar kerja lagi jadi perawat khusus pasien gangguan jiwa.
Aku bawa anak-anak ke Garut, suami tetap di Bandung. Aku kerja lagi karena nggak mau direndahkan oleh suami.
Istri juga berhak bahagia, bukan dari materi aja tapi juga perhatian ke anak dan istri. Akhirnya, kami LDR cukup lama.
Saat anak pertama lulus SD, aku memutuskan berhenti kerja. Aku berharap, suami bisa berubah sifat, sikap, dan semuanya. Bersambung...