METROPOLITAN.ID - Apalagi, kondisiku yang mana anakku masih ingin menyusu. Kami pulang dulu untuk bersiap-siap pergi ke rumah sakit dengan taksi online. Karena kondisiku lemah, aku sampai berbaring di teras tetangga sambil menunggu taksi datang.
Sampailah di IGD, suami mengurus administrasi dan aku masih duduk di kursi roda. Ya Allah, rasanya aku sudah tidak tahan lagi. Aku tidak sabar untuk berbaring. Hingga akhirnya, aku ditangani dan dipindahkan ke tempat tidur pasien dan diinfus.
Karena suamiku sudah tidak bisa mengurus aku dan anak sendirian, akhirnya kami meminta saudara dari Palembang untuk datang. Alhamdulillah, ketika aku sudah mendapat ruangan rawat inap, saudaraku tiba dan membantu kami untuk mengurus anak.
Selama aku dirawat, aku terpaksa berpisah dari anak. Dia tidak boleh menemani dan harus lepas ASI. Berat, tapi itulah yang terbaik. Trombositku makin anjlok! Setiap kali ambil darah, hasilnya turun terus.
Bersambung...
Artikel Terkait
Ibuku tak Pernah Akur dengan Suami dan Anak-Anak 3
Suami Lebih Mementingkan Keluarganya, Aku Harus Gimana? 1
Suami Lebih Mementingkan Keluarganya, Aku Harus Gimana?
Nenek Sakit, Suami nggak Kerja, Anakku Lahir Prematur
Rayyanza Beri Kado Ameena di Pesta Ulang Tahun Pertama, Isinya nggak Kaleng-kaleng