"Dan nanti bulan depannya lagi pesenan balok girdernya udah datang, baru nanti nambah, kan 30 persen (hitungan target pekerjaan) untuk balok girder itu kalau udah terpancang," lanjut dia.
Disinggung keputusan Wali Kota Bogor Bima Arya yang mempertahankan struktur bangunan lengkungan apakah merubah konsep pembangunan, Kepala DPUPR Kota Bogor meyakini tidak ada perubahan dari konsep pembangunan tersebut.
Hanya saja, ada perubahan atau semacam permintaan agar konsep pembangunan Jembatan Otista Bogor dibuat dengan sentuhan kolonial.
"Memang ada perubahan seperti agak kolonial sentuhannya, di pasaknya untuk mendukung yang heritagenya. Kalau yang lain-lain saya rasa tidak ada masalah," kata Rena Da Frina.
"(Yang pasti) Pak wali pengen ada historynya disitu, sejarahnya dari tahun ke tahun jembatan ini, dan tahun sekarang perubahannya kenapa? ya itu nanti ada ceritanya, jadi sejarah itu tidak terputus," tandas Kepala DPUPR Kota Bogor.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya berencana bakal menyulap Jembatan Otista Bogor menjadi destinasi wisata sejarah.
Hal itu dilakukan menyusul Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan mempertahankan sebagian struktur Jembatan Otista, yang masuk kategori bersejarah dan sudah berusia lebih dari 100 tahun.
Menurut Bima Arya, struktur bangunan di Jembatan Otista Bogor yang berbentuk lengkungan merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Bogor.
Atas itu, pihaknya akan mempertahankan pondasi itu, dan akan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata sejarah di Kota Bogor.
"Jembatan Otista secara keseluruhan akan dibangun pondasi baru, karena perlu struktur yang lebih kuat agar jembatan lebih luas dan bisa menampung kendaraan lebih besar," kata Bima Arya.
"Tapi sangat memungkinkan untuk menjaga struktur lengkungan yang dibangun pada 1920 dan menjadi ciri khas jembatan Otista. Ini untuk menjaga warisan pusaka dan catatan sejarah," sambung dia.
Bima Arya menambahkan, nantinya di sekitar Jembatan Otista akan dibuat lokasi khusus untuk wisatawan. Di mana, wisatawan bisa melihat langsung dan mengabadikan pondasi Jembatan Otista berbentuk lengkungan dan dibuat 1920 lalu.
"Akan dibuatkan dek khusus di bagian bawah jembatan untuk edukasi sejarah dan titik foto wisatawan," ujar Bima Arya. (rez)