METROPOLITAN.id - Sejumlah pengusaha di Jalan Otto Iskandar (Otista) Kota Bogor mengeluhkan sepinya penjualan imbas proyek pembangunan Jembatan Otista Bogor.
Mereka mengaku terancam gulung tikar, karena sejak pembangunan Jembatan Otista dilakukan, para pengusaha telah kehilangan omzet hingga 70 persen.
Seperti diakui Pemilik Restoran Bebeke Om Aris Cabang Bogor, M Iqbal. Menurut dia, tempat usahanya yang berada tidak jauh dari Jembatan Otista Bogor ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
"Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi kami pelaku usaha di deretan Otista, apalagi yang terdekat dengan jembatan sehingga sangat terasa dampaknya," kata M Iqbal kepada wartawan, Minggu 4 Juni 2023.
"Orang-orang gak tau akses. Yang udah tau tidak mau karena jauh, macet. (Jadinya) Pembeli malas datang kesini," sambung dia.
Baca Juga: Pengusaha di Seputar SSA Kota Bogor Tolak Wacana Penutupan Jalan Otista Imbas Pembangunan Jembatan
Sementara, dijelaskan M Iqbal, sebelum penutupan jalan dilakukan imbas pembangunan Jembatan Otista Bogor, tempat usahanya ini selalu full ramai oleh pelanggan. Akan tetapi, hal itu berbanding terbalik, setelah penutupan jalan diberlakukan.
"Padahal sebelum penutupan jalan selalu full rame pelanggan, ternyata setelah penutupan jalan kita turun pendapatan sampe 70 persen," ungkap dia.
Diakui M Iqbal, memang upaya pemerintah yang merubah opsi rekayasa lalulintas, dengan menjadikan Sistem Satu Arah (SSA) Kota Bogor menjadi dua arah, sempat memberikan dampak baik untuk para pengusaha di sekitar Jembatan Otista Bogor.
Akan tetapi, dampak baik itu pun hanya mampu meningkatkan tambahan penjualan sekitar 20 persen, dalam arti pihaknya masih mengalami kerugian omzet sekitar 50 persen.
"Dan tiga minggu setelahnya (pasca SSA jadi dua arah) flat. Ini aja baru keliatan agak lumayan, baru 2 hari ini agak membaik," beber M Iqbal.
Baca Juga: Pengusaha Tolak Penutupan Jalan Otista Imbas Pembangunan Jembatan, Ini Kata Sekda Kota Bogor
"Biasanya hanya 1-2 meja saja, padahal biasanya selalu penuh. Rata-rata masih turun 50 persen," lanjut dia.
Dilanjutkan M Iqbal, sebenarnya pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bapenda Kota Bogor, untuk meminta solusi berupa kompensasi agar para pengusaha yang terdampak pembangunan Jembatan Otista Bogor ini dapat tetap survive.