Diantara projek yang ditampilkan adalah terkait budaya, khususnya buku tentang kujang, ada juara pertama Bogor Innovation Award (BISA) tahun 2022 tingkat pelajar yang membuat makan untuk kucing berbahan lokal, muwili terkait konservasi edukasi untuk anak-anak dan work terkait platform atau media untuk anak muda kreatif.
Baca Juga: Lionel Messi Batal Main, Warganet Ramai-ramai Obral Tiket Pertandingan Timnas Indonesia vs Argentina
Gusnul menambahkan, dari 4 angkatan yang sudah lulus, sebanyak 40 persen melanjutkan projeknya bahkan hingga menjadi bisnis riil.
"Ada yang sambil kuliah dan ada juga 13 persen memilih untuk lanjut bisnis langsung. Namun tidak semua menjadi pebisnis dikembalikan ke minat mereka," ujarnya.
Adapun peserta yang ambil bagian tidak hanya dari Kota Bogor, ada juga dari Depok, Jakarta, bekasi dan Majalengka yang masih jaringan SMX School of Makers.
Menurut Gusnul, secara akademik para peserta tidak memiliki bakat akademik. Melalui projek ini para siswa menjadi lebih percaya diri.
"Bahkan ada dua siswa kami yang autis dan sudah lulus, memiliki bisnis. Bidang-bidang projeknya beragam, ada media, agrikultur, food, konservasi dan sebagian besar masuk ke sub sektor ekonomi kreatif. Jadi ini semacam event ekonomi kreatif tingkat remaja pelajar," katanya.***