METROPOLITAN.ID - Kota Bogor disebut termasuk dalam 5 besar kota termiskin di Jawa Barat versi data Badan Pusat Statistik (BPS).
Data BPS menunjukan angka kemiskinan di Kota Bogor mengalami kenaikan sejak beberapa tahun terakhir.
Khalayak pun memberi komentar beragam, tak terkecuali para legislator di DPRD Kota Bogor.
Diantaranya Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri.
Ia menyinggung soal menjelang akhir masa jabatan wali Kota Bogor, malah muncul tren angka kemiskinan yang terus meningkat di Kota Bogor.
Apalagi, beberapa tahun jelang masa jabatan Wali Kota Bogor Bima Arya-Wakil Wali Kota Dedie Rachim, Pemerintah Kota Bogor gencar melakukan pembangungan yang diklaim bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja.
Baca Juga: Penduduk Miskin Terus Naik, Kota Bogor Masuk 5 Besar Kota Termiskin di Jawa Barat
“Kenapa dia akhir masa jabatan wali Kota Bogor malah menyisakan angka kemiskinan yang meningkat? Pembangunan infrastruktur begitu masif di akhir masa jabatan wali kota, seperti taman, GOR di kecamatan-kecamatan hingga jembatan. Seharusnya hal itu menggenjot pertumbuhan ekonomi karena menyerap tenaga kerja,” ujar Akhmad Saeful Bakhri.
Belum lagi, Kota Bogor saat memiliki sebuah maskot bernama RuBo (Rusa Bogor), yang digadang bisa memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM. Namun nyatanya hal sebaliknya yang justru terjadi.
“Ini menjadi sebuah gambaran, bahwa kemiskinan absolut terjadi dikarenakan program dan kegiatan yang dilakukan tidak menyasar pada tataran dasar kebutuhan masyarakat,” jelas ASB sapaan karibnya.
Baca Juga: Dorong Peningkatan Produksi Petani Teh, Paguyuban Tani Lestari Gandeng Asosiasi Kafe dan Restoran
ASB pun menduga pembangunan di Kota Bogor hanya berpihak pada kelompok menengah kebawah saja dan tidak membangun pergerakan ekonomi UMKM.
“Atau pembenaran bahwa Pemkot Bogor hanya membangun di tataran permukaan dan tampak bagus untuk pencitraan saja?” tukas Akhmad Saeful Bakhri.