METROPOLITAN.ID - Raut wajah tersenyum, mata berkaca-kaca, Lukman Hakim (50) datang menghampiri Wali Kota Bogor, Bima Arya sambil menenteng SK pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) setelah proses pelantikan sebagai PPPK.
Lukman Hakim merupakan satu dari 566 peserta pelantikan pengangkatan PPPK fungsional guru formasi tahun 2022 yang digelar di Alun-alun Kota Bogor, Selasa 27 Juni 2023.
Setelah menunggu kurang lebih selama 20 tahun, sejak bekerja menjadi penjaga sekolah di tahun 2003, kini Lukman diangkat menjadi PPPK.
Baca Juga: Cocok Untuk Anak Muda, Yuk Intip Spesifikasi, Fitur dan Harga Poco F5
Menjadi seorang guru merupakan cita-cita dirinya sejak masa remaja. Namun karena keterbatasan biaya, Lukman harus bekerja terlebih dahulu sebagai penjaga sekolah untuk kemudian memiliki biaya melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas di salah satu perguruan tinggi di Depok.
"Jadi tahun 2003 itu saya ditawari kerja sama teman menjadi penjaga sekolah Dewi Sartika 3, kalau dulu kan belum di merger itu namanya SD Pabrik Gas. Nah pas ada kesempatan itu saya ambil. Walaupun belum bisa menjadi guru tapi minimal saya bisa bekerja di sekolah. Terus ketika ada kesempatan dan ada biaya saya lanjut kuliah," kata Lukman Hakim.
Sejak itu, ia pun harus pintar-pintar membagi waktu agar tetap bisa bertanggung jawab pada pekerjaannya dan menyelesaikan kuliahnya.
Baca Juga: Cocok Untuk Anak Muda, Yuk Intip Spesifikasi, Fitur dan Harga Poco F5
Ia mengakui, dalam perjalanannya ada banyak tantangan ataupun rintangan yang harus dihadapi.
Namun, karena keinginan yang kuat dan kesabaran untuk bisa merubah nasib serta menggapai cita-citanya, di tahun 2007 Lukman berhasil lulus kuliah.
Setelah lulus kuliah, Lukman Hakim tak lantas menjadi guru, berbagai usaha sudah dijalani untuk bisa mendapat kesempatan mengajar namun belum berbuah hasil.
Baca Juga: Pemkab Bogor Luncurkan Aplikasi Srikandi, Ini Kegunaannya!
Meski begitu, Lukman tak putus asa dan tetap sabar dan tekun terus bekerja sebagai penjaga sekolah.
"Pas lulus itu, saya sabar, terus masih tetap kerja. Nah tahun 2019 itu ada guru pensiun, guru olahraga, terus saya masuk, dapat SK dari kepala sekolah untuk jadi guru olahraga. Dari 2019 itu saya mengajar sebagai PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)," ujar pria yang tinggal di wilayah Kecamatan Bogor Tengah itu.