Sementara itu, Ketua Koperasi Pengusaha Angkutan (Kopata) Dede menilai saat ini masyarakat dan badan hukum masih belum paham sepenuhnya terhadap konsep rerouting. Ia juga mempertanyakan tentang wacana subsidi bagi angkot yang melayani jalur tidak gemuk. “Mekanisme mengenai subsidi harus dibicarakan lebih lanjut dan sosialisasinya harus dilaksanakan semaksimal mungkin” harap Deden.
Mengenai konversi angkutan kota menjadi bus, Deden mengaku pihaknya belum siap. Hal itu terkait tak mudahnya soal konversi diputuskan di dalam koperasinya. “Mengenai jumlah angkot milik Kopata yang akan dikonversi, tidak bisa diputuskan secara cepat seperti yang diinginkan peme rintah, katanya.
(cr1/b/*/els/run)