Realisasi program rerouting angkutan perkotaan (angkot) di Kota Bogor molor hingga pertengahan bulan ini. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama 15 badan hukum yang menaungi sopir angkot, duduk bersama mematangkan konsep rerouting. Sebab, dampak dari perubahan rute ini bakal ada lima trayek baru, delapan trayek pecahan dan perpanjangan tiga lintasan trayek angkot.
Dinas Perhubungan (Dishub) dan Pemkot Bogor bersama 15 badan hukum mengadakan rapat pematangan konsep terkait rerouting angkot, kemarin. Rapat persiapan rerouting ini mereview kembali program-program terkait rerouting yang akan dilaksanakan pada pertengahan Februari 2017.
Dalam rerouting ini, sebanyak 3.412 unit angkot menjangkau 59 kelurahan di Kota Bogor. Setelah dilaksanakan rerouting, maka jangkauan angkot diperluas menjadi 68 kelurahan di Kota Bogor. ”Ada 3.412 unit angkot yang beroperasi yang sebelumnya melintasi 59 kelurahan. Dengan adanya rerouting, angkot akan beroperasi di 68 kelurahan,” ujar Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat usai rapat di Gedung Paseban Sri Bima, Balaikota Bogor, kemarin.
Di tempat yang sama, Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, program rerouting angkot ini merupakan bagian skenario transportasi di Kota Bogor. Ia pun meminta konsepnya harus kuat. “Sosialisasi harus maksimal dan ada beberapa hal yang perlu disesuaikan. Jika tidak, program rerouting tidak akan berjalan,” katanya.
Program rerouting yang akan di-landing-kan pada pertengahan Februari 2017 ini menyiapkan lima trayek baru, memecah delapan trayek dan memperpanjang tiga lintasan trayek angkot. Lima trayek baru itu yaitu Mayor Oking (Stasiun Bogor)-Situ Gede (26), Terminal Merdeka-Villa Mutiara, Villa Cijahe (27), Buntar (SMKN 4 Bogor)-Sukasari via Cipaku (28), Pabuaran-Lawangsaketeng/BTM (29), Pabuaran-Terminal Merdeka via Cibeureum Sunting (30).
Sedangkan ada delapan trayek pecahan yaitu trayek pecahan Cimahpar-Warungjambu via Jalan Ahmad Sobana (04), Ciheuleut-Pasar Baru Bogor (05), Baranangsiang Indah-Ciheuleut-Warungjambu-Ciparigi (06), Curug-Taman Cimanggu-Pasar Anyar (11), Terminal Bubulak-Pabuaran-Cimanggu-Pasar Anyar (12), Budi Agung-Pasar Anyar (18), Villa Mutiara-Pa sar Anyar (19), Bina Marga-Ciluar via Rd Kenyong, Rambay (21).
Sedangkan tiga trayek perpanjangan lintasan adalah Cipinanggading-Perum Yasmin (01), Terminal Bubulak-Merdeka-Ciparigi (07), Griya Katulampa-Terminal Merdeka (08).
Selain masalah perubahan rute yang menjadi salah satu program rerouting angkot, Bima juga meminta dishub dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor memperhatikan konsep dan menyosialisasikan program tersebut supaya tak terjadi kebingungan terhadap warga Kota Bogor.
”Bukan hanya sebatas mengatur rute, konsep harus diterima dan harus disosialisasikan secara maksimal supaya warga Kota Bogor tidak bingung dengan adanya program tersebut,” ujar Bima.
Organda Dukung, Sopir nggak Ngerti
Organda Kota Bogor sebagai organisasi yang mewadahi angkot-angkot Kota Bogor, merespons baik program rerouting angkot. Meski mendukung, Organda meminta supaya pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menertibkan kendaraan-kendaraan angkutan berbasis online yang dirasa mengancam pendapatan sopir angkot dan ojek konvensional di Kota Bogor.
”Kami mendukung program rerouting ini, dengan catatan supaya Pemkot Bogor menindak tegas pengendara ojek online (Uber dan Grab, red) karena sudah meresahkan dan merugikan angkot-angkot di Kota Bogor,” ujar Ketua Organda Kota Bogor Moch Ischak, kemarin.
Menanggapi keluhan tersebut, Walikota Bogor Bima Arya berjanji akan menindak tegas para pengendara ojek online tersebut. Bima juga mengatakan, ojek online tersebut sudah merugikan ojek pangkalan di beberapa titik di Kota Bogor. Ia mengaku akan mendatangi sejumlah kantor ojek online untuk meminta para driver-nya tak mangkal di halte.
”Kami akan menertibkan Uber dan Grab. Saya juga dapat laporan dengan adanya Grab dan Uber membuat pendapatan sopir angkutan berkurang dan juga menimbulkan kesemrawutan di beberapa halte. Sebab, mereka ngetem di halte-halte tersebut. Kalau tidak ada kebijakan dari pihak manajemen, Uber dan Grab yang ngetem di halte akan kita tertibkan,” tandasnya.