Nyatanya, dua minggu berselang pembongkaran belum juga selesai, namun lalu lintas kembali dipaksakan normal kembali.
”Sejak Senin malam sudah dua arah. Proyek juga sudah kembali dilanjutkan sejak Selasa (23/7). Tinggal satu segmen tengah, bisa dikerjakan manual dengan tukang (orang) karena sudah tidak mengganggu lalin,” kata Direktur Utama (Dirut) PT MSJ Hendro Atmodjo.
Saat dikonfirmasi, pria tambun itu menambahkan, pihaknya juga sudah menjalankan rekomendasi dari Komite K2 kementerian. Namun, ia enggan menanggapi soal kemungkinan penyelidikan dari kepolisian. ”Rekomendasi dijalankan semuanya. Kita ikuti itu, meleset dari target karena beton sangat keras,” tutupnya. (ryn/c/yok/py)