Senin, 22 Desember 2025

Implementasikan 4 Pilar MPR RI dalam Bermasyarakat

- Rabu, 12 Februari 2020 | 08:49 WIB
SAMBUTAN: Anggota MPR RI dari Dapil Jawa Barat V, Habib Fahmy Alaydroes, saat memberikan sambutan dalam sosialisasi empat pilar MPR RI di gedung Dharmais, Kecamatan Sukaraja, Kabu-paten Bogor, kemarin
SAMBUTAN: Anggota MPR RI dari Dapil Jawa Barat V, Habib Fahmy Alaydroes, saat memberikan sambutan dalam sosialisasi empat pilar MPR RI di gedung Dharmais, Kecamatan Sukaraja, Kabu-paten Bogor, kemarin

METROPOLITAN- Sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaran Rakyat (MPR) RI digelar anggota MPR RI dari Dapil Jawa Barat V, Habib Fahmy Alaydroes, di gedung Dharmais, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Kali ini, sosialisasi dilakukan atas kerjasamanya dengan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Bogor, dan SMK Galileo Sentul, Kabupaten Bogor pada Selasa (11/02).

Acara ini dihadiri tak kurang dari 150 peserta. Kepada para peserta, Habib, demikian biasa dia disapa mengatakan, bahwa Empat Pilar MPR itu yakni, Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesa Tahum 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Keempat Pilar MPR harusnya bukan hanya dihafal dan dijadikan sebagai pengetahuan semata, tetapi harus dimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, ” kata alumni Psikologi Universitas Indonesia (UI) itu di sela-sela acara.

Porsi terbesar implementasi, sambung Habib, tentunya harus ada andil dari kaum muda terutama mahasiswa.

“Kalau kita tidak bisa lagi menghargai kesatuan dan menghormati perbedaan, hancurlah bangsa ini. Saya ada di dunia ini karena orang tua saya "berbeda", apa yang terjadi kalau kedua orang tua saya “sama?”. Tentu saya dan bahkan kalian semua juga tidak ada akan pernah di dunia, ”ucap lelaki yang pernah mengenyam pendidikan S2 di Australia tersebut yang langsung disambut gelak tawa para mahasiswa.

Lelaki yang bernama lengkap DR. H. Fahmy Alaydroes, M.M., M.Ed itu kemudian memberi contoh, misalnya Pancasila. Pancasila adalah sebuah anugerah terbesar bagi Bangsa Indonesia. Pancasila bisa mengeratkan antar sesama di Indonesia.

“Pancasila menjadi pemersatu antarsuku dan bangsa di Tanah Air ini,” jelas Habib.

Menurutnya, Pancasila adalah sebuah kekayaan yang tak ternilai bagi bangsa ini. Bahkan semua agama yang diakui di Indonesia bisa “berkumpul” dengan damai di bawah naungan Pancasila.

Berbagai bahasa daerah, ragam kebudayaan, ragam kesenian dan adat istiadat bersatu dalam Pancasila.

"Di negara kita, misalnya, bukan cuma sekadar bahasa yang berbeda, tapi agama pun banyak yang berbeda, namun lihatlah mereka kokoh ada di bawah naungan Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan Sumpah Pemuda yang dideklarasikan jauh sebelum Indonesia merdeka sudah mampu mengikat Bangsa Indonesia dalam Berbangsa Satu, Bangsa Indonesa, Bertanah Air Satu, Tanah Air Indonesia, dan Menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia,” bebernya.

Nilai Pancasila sejalan dengan nilai agama apa pun, terutama Islam. Tidak ada satupun sila-sila dalam Pancasila yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Karena itu, diharapkan masyarakat tidak menilai orang Islam yang taat menjalankan ibadahnya sebagai orang yang radikal.

Sebagai wujud Bhinneka Tunggal Ika, penganut agama apa pun harus saling menghormati satu sama lain dan semua penganut agama, agama apapun, harus taat kepada agamanya.

“Itulah realisasi ke-Pancasila-an kita. Itulah cara membumikan Pancasila, ” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X