METROPOLITAN - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum melantik secara resmi Kusmana sebagai Kepala BKKBN Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate, kemarin.
Sebelum bertugas di Jawa Barat, Kusmana merupakan Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, meminta, kepada Kepala Perwakilan BKKN Jabar untuk menjaga dan melanjutkan kerjasama yang telah dilakukan pejabat sebelumnya yaitu program Santri Siaga Kependudukan yang diluncurkan di Kabupaten Cianjur belum lama ini.
Langkah ini penting karena kalangan pesantren belum akrab dengan wacana kependudukan maupun keluarga berencana.
“Saya sekaligus mewakili komunitas pesantren meminta Kepala BKKBN untuk melanjutkan kerjasama dengan pondok pesantren dengan meluncurkan program Santri Siaga Kependudukan di salah pesantren di Kabupaten Cianjur. Dan bersama Kepala BKKBN melakukan roadshow ke pesantren di Kabupaten Cirebon dalam rangka optimalisasi pelaksanaan program KB di perbatasan,” kata Uu.
Pasalnya, di kalangan pesantren maupun masyarakat sampai saat ini masih berkembang pandangan bahwa setiap anak membawa rejeki masing - masing.
Dengan demikian, banyak anak kerap diidentikkan dengan banyak rejeki.
Dengan demikian, seolah-olah mengendalikan kelahiran sama dengan menolak rejeki.
Padahal, dengan pemahaman yang baik, seorang kiai atau ajengan bisa menjadi jembatan untuk menyampaikan atau mengedukasi perencanaan keluarga.
“Anak sedikit bukan berarti takut sama rezeki, tapi dengan kita ber-KB ada ayat lain (dalam Al Qur'an), yakni takut menurunkan keturunan yang lemah ekonomi, lemah akidah. Keluarga berencana untuk kebaikan dan keturunan yang hebat. Bukan menolak rezeki. Itu harus disampaikan sama ulama,”tegasnya.
Di bagian lain, Uu meminta BKKBN bermitra dengan pemerintah daerah karena pada dasarnya tugas BKKBN sama dengan tugas pemerintah.
Karena itu, harus bersatu dalam hal anggaran maupun program.
Ini yang kelak akan menjadikan program menjadi lebih kuat.
Uu meyakini kolaborasi pemerintah daerah dan BKKBN akan menjadi daya ungkit manfaat yang bisa dirasakan masyarakat.