”Pada dua koridor yang belum beroperasi, kami merekomendasikan pembiayaan subsidi BTS dapat direalisasikan Pemerintah Kota Bogor dengan APBD. Ini sebagai komitmen Kota Bogor dalam melanjutkan program stimulus berupa subsidi angkutan umum oleh Kementerian Perhubungan,” ungkap Zamrides.
Rapat Wali Kota Bogor dengan Menteri Perhubungan belum lama ini juga mendorong swasta untuk turut bersedia memberikan pelayanan di dua koridor yang belum terlayani Biskita Trans Pakuan secara mandiri, dengan nilai biaya pokok rata-rata sebesar Rp5.852 per penumpang.
Menurut Zamrides, hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat yang menggunakan transportasi Biskita merasa sudah sesuai standar pelayanan.
Standar layanan tersebut meliputi keamanan, kenyamanan, keselamatan, keterjangkauan, keteraturan dan kesetaraan. Selain itu, tambah dia, data menunjukkan masyarakat yang menggunakan Biskita merasa sesuai terhadap rute yang diberikan, dengan nilai persentase rata–rata 70 persen.
Rute yang diterapkan Biskita dapat menjangkau dan mengintegrasikan penumpang untuk dapat bergerak ke tempat tujuan.
Hal ini menunjukkan angka kenaikan dari waktu ke waktu.
”Masyarakat yang menggunakan transportasi Biskita merasa sangat terbantu. Pelanggan Biskita juga dapat melaporkan dan memberi masukan terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat demi memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat Kota Bogor,” katanya.(*/eka/py)