Sementara itu, Direktur Program Internasional IPB University, Iskandar Zulkarnain Siregar, menambahkan kerja sama KOICA dengan IPB University merupakan langkah strategis. Karena keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia tidak dimiliki oleh Korea. Sebaliknya, teknologi canggih di Korea belum dimiliki Indonesia.
Menurutnya, dari kerja sama ini, IPB University ingin mengadopsi dan mengadaptasi manajemen riset dengan penggunaan alat-alat laboratorium yang mumpuni. Di sisi Korea, kata dia, kekayaan keanekaragaman hayati, obat-obat herbal yang dihasilkan, pangan, dan obat-obatan lain menjadi daya tarik kerja sama.
“Kita ada pangan, lalu nanti penelitian molekuler-molekuler dari bahan obat yang belum kita tahu. Dengan alat-alat laboratorium dari Korea itu,” ujar dia. (rez)