metro-pendidikan

Un Tak Mesti Unbk

Jumat, 17 Maret 2017 | 08:32 WIB

METROPOLITAN – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hanya di­peruntukkan bagi sekolah yang me­miliki fasilitas komputer dan terjangkau jaringan internet memadai. Sekolah yang belum memiliki fasilitas tersebut melakukan UN berbasis kertas dan pensil.

Menteri Pendidikan dan Kebudaya­an Muhadjir Effendy menegaskan hal itu di Jakarta, Senin (13/3), terkait pelaksanaan UN jenjang SMP/MTs setara dan SMA/MA/SMK setara pada April mendatang. ”UNBK tidak diwa­jibkan. Jika di suatu daerah sekolah yang memiliki komputer lebih banyak daripada sekolah yang tidak memiliki komputer, UNBK boleh dilakukan dengan cara menumpang,” kata Mu­hadjir.

Namun, menumpang UNBK di se­kolah lain hanya diizinkan jika sekolah yang ditumpangi benar-benar memi­liki cukup sarana. Dalam satu hari, UNBK dilakukan tiga gelombang. Gelombang ketiga diperuntukkan bagi sekolah yang menumpang.

Muhadjir mengungkapkan, sekolah umumnya menyukai UNBK karena pengawasan lebih mudah. Risiko ke­curangan juga jauh berkurang diban­dingkan UN berbasis Kertas dan Pen­sil (UNKP). Sebab, soal di UNBK baru diketahui ketika siswa sudah mema­sukkan nama dan kata sandi ketika mulai ujian. Sebaliknya, di UNKP ada risiko kebocoran soal karena proses­nya manual, bukan digital daring.

UNBK juga berfungsi sebagai peme­taan kecukupan sarana pendidikan. Jumlah sekolah yang tidak memiliki komputer akan terlihat jelas. Jadi, pengadaan komputer bisa lebih aku­rat.

 (kps/mam/dit)

Tags

Terkini