METROPOLITAN – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK dan sederajat di Bogor belum sepenuhnya digelar secara mandiri. Dari 428 SMK di Kota/Kabupaten Bogor, 32 sekolah di antaranya harus menggelar ujian di tempat lain karena keterbatasan sarana dan prasarana.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Bogor, Jawa Barat Joko Muspiko tidak menampik masih ada puluhan sekolah di tingkat SMK yang belum bisa menyengelenggarakan UNBK secara mandiri.
Hal ini terjadi karena di sekolah-sekolah itu piranti komputer yang dimiliki belum memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan ujian. “Syarat menggelar ujian di sekolah sendiri harus memiliki komputer sebanyak sepertiga dari jumlah siswa yang mengikuti ujian,” ujarnya.
Di Kabupaten Bogor, lanjut dia, SMK yang menggelar ujian di tempat lain sebanyak 13 sekolah dari 333 sekolah. “Jumlahnya sedikit,” kata dia.
Sementara di Kota Bogor, sekolah yang numpang ujian di SMK lain ada 19 sekolah dari 95 SMK, yang terpaksa harus menggelar ujian di tempat lain. Ketua MKKS Kota Bogor Mulyana mengatakan, meski harus mengerjakan di tempat lain, hal itu tidak menghambat proses ujian. “Contohnya siswa SMK Kehutanan yang mengerjakan ujian di SMK Negeri 1,” terangnya.
Kemendikbud menggelar ujian nasional jenjang SMK di seluruh Indonesia yang di antaranya menggunakan sistem UNBK. Ujian yang berlangsung pada 3-6 April 2017 itu diikuti 1.327.246 siswa. “Dari jumlah peserta tersebut, sekitar 88,6 persen atau 1.176.712 siswa mengikuti UNBK dan 150.540 siswa mengikuti UNBKP,” tulis Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dikutip dari Kemendikbud.
(red/mam/dit)