METROPOLITAN – Memiliki sebuah Center Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kota Bogor menjadi salah satu impian Gerakan Bogor Ramah ABK. Pasalnya, dengan adanya Center Pelayanan ABK seperti di Jakarta dan Surabaya akan memudahkan masyarakat mendapatkan informasi mengenai ABK lewat satu pintu saja. Hal tersebut diutarakan salah satu anggot Bogor Ramah ABK Maya Ramayanthi seusai ditemui di acara Sharing Session dan Seminar di ruang Paseban Sri Baduga, Balaikota Bogor. Maya mengatakan, Center Pelayanan ABK bisa berbentuk lembaga atau dinas pemeriksaan yang di dalamnya terdapat dokter, ahli tumbuh kembang, psikolog dan ahli neurologi yang bisa memberikan diagnosa, penilaian terhadap kondisi dan cara menangani ABK secara gratis. Dengan adanya keempat ahli tersebut di satu tempat sangat membantu orang tua ABK, sehingga tidak perlu pergi ke tempat yang berbeda-beda karena biaya yang diperlukan cukup besar. “Kami sangat berharap dengan kepedulian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terhadap ABK bisa mewujudkan Center Pelayanan ABK ini,” ujarnya. Dalam kesempatan itu pula, Maya menjelaskan, acara Sharing Session dan Seminar ini sebagai salah satu rangkaian mewujudkan Bogor menjadi kota ramah ABK. Dalam Sharing Session dengan pembicara Nefrijanti Soetikno, ia berbagi pengalamannya yang juga memiliki ABK. Orang tua harus menjadi seorang coach (pelatih, red) yang bisa memfasilitasi apa yang harus dicapai anak. Tidak sekadar menjadi mentor, guru atau motivator. Sementara, untuk seminar dibawakan Irine Surti Yulianti yang berbicara tentang keberagaman ABK beserta ciricirinya. “Goals dari kegiatan ini kami ingin 164 peserta yang terdiri dari orang tua dan guru pengajar ABK bisa lebih memahami dan mengerti kekhasan ABK,” terangnya. (dod/tur/ar/mam/dit)