metro-pendidikan

Ratusan Guru Sd Ikuti Bimtek Kurtilas

Selasa, 30 Mei 2017 | 10:10 WIB

METROPOLITAN – Ratusan guru kelas I sampai IV serta guru agama tingkat SD mengikuti bimbingan teknis (bimtek) kurikulum 2013 (kurtilas), di enam Tem­pat Pelatihan Kurikulum (TPK) SD Kota Bogor, selama enam hari. Tujuannya agar semua guru dapat memahami kurtilas yang ditetapkan kementerian. Kemudian, diterapkan pada sekolahnya masing-masing.

Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum SD Dinas Pendidikan Kota Bogor Mujiasih Lestari mengatakan, bimtek ini merupakan program Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Barat. ”Bimtek kurtilas untuk Guru Sasaran Sekolah Dasar (GSSD) ini dilaksanakan selama sepekan di masing-masing TPK. Kalau di Kota Bogor, ada di enam kecamatan, di antaranya di SDN Sindangsari, SDN Pengadilan 5, SDN Ban­tar Kemang 3 dan SDN Batu Tulis 2,” ujar­nya di SDN Batu Tulis 2.

Sedangkan instrukturnya, lanjut Muji, para pengawas SD. ”Jadi, inti dari bimtek ini, supaya guru dapat memahami isi dari kurtilas. Sehingga, nantinya bisa diterapkan di sekolahnya masing-masing, sesuai ke­tentuan untuk kemudian dilakukan eva­luasi pada kegiatan berikutnya,” terangnya.

Sementara itu, salah seorang instruktur yang juga pengawas SD Ahmad Mustika menjelaskan, perbedaan Kurikulum Ting­kat Satuan Pendidikan (KTSP) dan kurti­las adalah penekanan pada siswa. Di mana, kurtilas lebih mengorientasikan pada siswa dengan langkah sintak matik yang dilaksanakan secara sistematis, sa­lah satunya adalah penerapan literasi sekolah. ”Targetnya adalah pada 2045 Bangsa Indonesia menjadi generasi emas. Di mana, guru dan siswa juga stake hol­der harus literate,” paparnya.

Terpisah, Ketua TPK Klaster SD Sindangs­ari, Kecamatan Bogor Utara Sumiarti menjelaskan, bimtek induk Klaster SDN Sindangsari diikuti 94 guru kelas I dan IV, serta guru agama. Tapi, sebelum mengikuti pelatihan, lanjutnya, peserta melaksanakan pre test sebelum kegiatan pemberian materi oleh instruktur dan dilanjutkan dengan peer teaching, untuk kemudian ditutup dengan post test.

Kata Sumiarti, pada bimtek ini tidak dila­kukan penilaian secara khusus akan tetapi rata-rata peserta mengalami perbaikan setelah mengikuti kegiatan. ”Antusias pe­serta cukup tinggi untuk mengikuti bimtek. Untuk itu pihaknya berupaya melakukan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana oleh panitia sehingga tidak mengganggu kelancaran baik dalam hal pelaksanaan pemberian materi maupun kegiatan lain yang berkaitan dengan kebutuhan perso­nal peserta, salah satunya tempat ibadah,” tambahnya.

(dod/tur/ar/mam/dit)

Tags

Terkini