METROPOLITAN - Tujuannya, selain mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, agar para siswa dapat memperbanyak tumbuhan secara vegetatif.
”Itu kami lakukan, selain karena keterbatasan lahan, juga untuk melatih peserta didik agar bisa mandiri. Sehingga, nantinya mereka cinta terhadap lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya,” ujar Kepala SDN Bangka 3, Suyarsih, kepada Metropolitan, di sela sela acara penilaian lomba SDBS di SD Pertiwi, kemarin.
Menurutnya, penanaman dengan sistem kultur jaringan sangat baik untuk diterapkan ke peserta didik. Karena, siswa dapat membudidayakan jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat sama dengan induknya. Dengan sistem itu, para peserta akan memperoleh bibit tanaman baru yang lebih baik, lebih cepat berdaun dan lebih banyak, dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan tanaman yang seragam. Bahkan, penggunaan metode ini sangat ekonomis dan komersial.
”Kultur jaringan akan lebih besar keberhasilannya, bila menggunakan jaringan meristem yaitu jaringan yang terdiri dari sel sel yang selalu membelah, dinding tipis, plasmanya penuh dan vakuolanya kecil-kecil,” imbuhnya.
Suryasih menjelaskan, membenahi lingkungan dan mengkampanyekan budaya hidup bersih dan sehat kepada guru dan siswa juga terus dilakukan di sekolah ini. ”Jadi saya berharap, setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah, menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negative,” bebernya.
Selain itu, sambungdia, program inidapat menciptakan kondisi yang baik bagisekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah.
(tur/ar/yok)