METROPOLITAN - Wali Kota Bogor Bima Arya mengingatkan para pahlawan tanpa tanda jasa alias guru harus mampu memerankan diri menjadi orang yang berarti, sekaligus sebagai sumber keteladanan bagi peserta didik. Momentum Hari Guru Nasional (HGN) ke-23 harus menjadi refleksi bagi guru.
“Saya mengajak para siswa bertanya dalam diri masing-masing, apakah sudah memuliakan para guru yang telah mendidik dan membentuk mereka,” kata Bima selaku inspektur upacara pada peringatan HGN ke-23 di Stadion Pajajaran, Kota Bogor.
Menurut dia, HGN merupakan titik evaluasi strategis bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan. Mengingat masih banyak persoalan guru yang belum sepenuhnya diatasi. Untuk itu, kebijakan yang sedang dan akan dilaksanakan harus membuat guru lebih kompeten, profesional, terlindungi dan sejahtera.
“Lewat tema membangun pendidikan karakter melalui keteladanan guru, erat kaitannya dengan implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter yang memiliki makna bahwa guru sebagai sosok utama dalam satuan pendidikan,” bebernya.
Bima menjelaskan, para guru juga bertanggung jawab membentuk karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga. Urgensi penguatan karakter semakin mendesak, seiring dengan tantangan berat di masa depan. “Peserta didik saat ini merupakan calon generasi emas Indonesia 2045 yang harus memiliki bekal jiwa Pancasila,” bebernya.
Bima menambahkan, kesejahteraan guru berupa pemberian tunjangan profesi bagi guru yang bersertifikat, tunjangan khusus bagi guru yang mengabdi di daerah serta guru yang memiliki keahlian ganda terus menjadi perhatian.
“Upaya pemerintah pusat ada batasnya, tapi melalui kebijakan pemerintah daerah Alhamdulillah banyak hal bisa diatasi,” imbuhnya.
(tur/ar/yok/py)