Acara dengan tema ‘Cara Cerdas Mendidik Anak’ itu diikuti 115 peserta dari Kecamatan Citereup dan Klapanungga dengan materi dengan materi pengaruh psikologis guru PAUD terhadap Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM).
Laporan : Yosan Hasan
PADA kegiatan diklat itu, guru menjadi bidikan utama sebagai inspirasi bagi peserta didik. Pengisi materi diklat, Paul Gurusinga menuturkan terdapat juga materi kebangsaan yang ditularkan kepada peserta.
“Ya, materi ini harus disampaikan kepada peserta didik PAUD. Harus juga dipupuk sejak dini. Agar suatu hari nanti mereka bisa menjadi penerus bangsa yang berkualitas,” ujarnya kepada Metropolitan kemarin.
Paul mengatakan, ketiga materi tersebut saling berkesinambungan. Jika seorang guru memiliki luka batin, kata Paul, maka akan berpengaruh kepada anak didiknya, secara disadari ataupun tidak.
“Saat seorang guru menyampaikan materi, secara otomatis juga akan menjadi inspirasi bagi muridnya. Saat ini di Indonesia banyak sekali ilmu pengetahuan dengan paham radikalisme yang menyebarkan kebencian. Karena itu, kita harus membangun karakter sejak dini, karena dari kebhinekaan ini lah menjadi inti persatuan dari kebangsaan kita,” bebernya.
Hasil dari pelatihan ini, lanjut Paul, banyak para guru yang mendapatkan wawasan, ilmu, dan motivasi untuk terus mencerdaskan kehidupan bangsa. “Kami memulai pertama kali didaerah banten, dan kemudian merambah ke Jawa Barat seperti Kabupten Bogor. Kami ingin membangun karakter guru PAUD menjadi seseorang yang inspiratif dan berjiwa kebangsaan,” paparnya.
Sebelumnya, pihaknya juga sudah mengadakan diklat di Kecamatan Cariu, Jonggol, dan Sukamakmur. “Kami mengucapkan terimakasih secara khusus kepada Kepala Desa Nambo dan Pemerintah Kecamatan Klpanunggal dan Citereup.Kegiatan sosial ini terselenggaran secara swadaya dari para anggota relawan dan saya harap bisa bermanfaat,” tandasnya.
(yos/c/yok)