METROPOLITAN – Sebanyak lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menginisiasi pembentukan sistem pertanian terpadu di Kalimantan Barat (Kalbar). Kegiatan tersebut dilaksanakan saat mereka melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB 2018. Kelimanya yakni Muhamad Febri Ramdani, M. Hasanul Haqq, Rido Agusman, Fara dan Nadia Fikrunnisa.
Menurut Febri, sistem pertanian terpadu yang dimaksud adalah integrasi antarsektor pertanian yaitu pertanian dengan perikanan (Agrofisheris), pertanian dengan peternakan (Agropostura), pertanian dengan kehutanan yaitu (Agroforestry). “Kami memanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk kompos, membuat pakan ternak alternatif (silase) dan mengenalkan minapadi. Kegiatan tersebut berlangsung secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat,” katanya.
Apresiasi pun diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkayang. Sebab, para mahasiswa telah cermat dalam melihat potensi wilayah dalam pengembangan pertanian terpadu dan pengolahan produk unggulan desa.
“Harapannya ke depan lulusan IPB mampu mengembangkan langsung inovasi pertanian di Indonesia dan mampu meningkatkan ekonomi keluarga petani dari hasil pengolahan hasil taninya,” kata asisten II Bupati Bengkayang, Supriadi.
Sekadar diketahui, selain berhasil menginisiasi pembentukan sistem pertanian terpadu, kelima mahasiswa IPB ini juga berhasil mengangkat produk lokal sektor pertanian di Kabupaten Bengkayang, menjadi produk unggulan desa. Di antaranya selai dan sirup dari bunga rosela, manisan dari buah kundur, tempoyak dari buah durian dan keripik dari singkong hutan.(*/rez/py)