METROPOLITAN - Berkurangnya pagu anggaran untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 diperkirakan turut berdampak pada menurunnya alokasi anggaran untuk direktorat jenderal Kebudayaan. Meski demikian, Kemendikbud mengklaim sejumlah program tetap akan menjadi prioritas di Kebudayaan, salah satunya program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Seperti yang disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Hilmar Farid. Menurutnya, pengurangan anggaran sektor kebudayaan tidak akan mengurangi rencana program-program yang telah dirancang. Namun diakuinya, ada beberapa volume kegiatan yang harus dipangkas, seperti kegiatan seminar. Alokasi anggaran difokuskan untuk peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga pengajar, salah satunya progam SMS. “Kita akan fokus untuk mengisi yang masih kosong, antara lain gerakan Seniman Masuk Sekolah,” kata Hilmar. Jumlah seniman atau tenaga pengajar seni di sekolah masih sangat minim. Padahal, Indonesia tidak kekurangan pelaku seni, namun sayangnya selama ini kurang dioptimalkan perannya. ”Gerakan seniman masuk sekolah itu justru akan diperluas lagi, dari segi jumlah maupun area jangkauannya,” terang Hilmar..(med/rez)