METROPOLITAN – Sebanyak 19 SMP di Kota Bogor beradu dalam ajang Lomba ”Kaulinan Urang Lembur” Tingkat Kota Bogor 2018 di Lapangan Softball GOR Pajajaran, Jalan Pemuda, Kelurahan Tanahsareal, kemarin. Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan, Lomba “Kaulinan Urang Lembur” sengaja digelar untuk melestarikan permainan tradisional Sunda. Kegiatan ini juga diyakini bisa menggali potensi dan mengembangkan budaya tradisional. “Khusus generasi milenial, lomba ini penting sekali untuk melestarikan Kaulinan Urang Lembur agar lebih dikenal ke seluruh pelosok Indonesia,” terangnya. Bima Arya merasa prihatin dengan kondisi saat ini. Sebab, banyak generasi milenial yang terlalu sering bermain gadget, sehingga memberikan efek negatif. Salah satunya kerusakan mata. “Sosial media harus mendidik, hoax itu merusak, game-game yang merusak pikiran anak-anak adalah musuh bersama. Untuk itu, mari kita kampanyekan permainan tradisional Kaulinan Urang Lembur agar lebih dikenal ke seluruh Indonesia,” terangnya. Dengan adanya lomba tersebut, Bima Arya berharap anak milenial mengetahui permainan tradisional yang ada pada 60-90-an. Selain itu, juga agar anak-anak tidak diperbudak teknologi yang akan berdampak negatif. “Tentunya sebagai upaya terus melestarikan permainan dari nenek moyang hingga generasi berikutnya,” tuturnya. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Shahlan Rasyidi, menjelaskan, Lomba Kaulinan Urang Lembur tak lain untuk melestarikan permainan tradisional Sunda, menggali potensi dan mengembangkan budaya tradisional. Selain memberikan ruang bagi kreaktivitas siswa, lomba ini juga bertujuan sebagai bentuk apresiasi dan hiburan bagi masyarakat. “Di samping itu, juga agar generasi milenial dapat mengenali dan bermain permainan tradisional Sunda yang mulai dilupakan dan terpinggirkan,” katanya. (tur/ar/feb/py)