METROPOLITAN – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Rembuk Pendidikan Kejuruan SMK khusus untuk membahas Peta Jalan atau Road Map Revitalisasi SMK. Rembuk Pendidikan Kejuruan SMK tersebut mengambil tema “Solusi Atasi Pengangguran Lulusan SMK”.
Tema ini diangkat berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2018 tentang Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
BPS menyebutkan, TPT dari lulusan SMK masih mendominasi di antara tingkat pendidikan lain, yakni 11,24 persen. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mengatakan, pada 2018 TPT dari lulusan SMK sudah mengalami penurunan. Jadi, tingkat pengangguran dari lulusan SMK sebenarnya turun meskipun porsinya masih tinggi.
Menurut dia, lulusan SMK yang masuk data BPS tersebut bukanlah lulusan yang telah mendapatkan dampak dari kebijakan Revitalisasi SMK.
Mendikbud menjelaskan, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK terbit di akhir 2016. Program Revitalisasi SMK baru mulai berjalan pada pertengahan 2017. Salah satunya dengan menata anggaran tahun itu.
Kebijakan Revitalisasi SMK pun mulai bisa diterapkan secara 100 persen sekitar akhir 2017 atau awal 2018. “Dengan revitalisasi ini, semoga kita bisa menekan tingkat pengangguran SMK.
Ini juga jadi tantangan bagi Kemendikbud, apakah bisa membuktikan bahwa Revitalisasi SMK berjalan sesuai yang diharapkan,” ujarnya saat membuka Rembuk Pendidikan Kejuruan SMK di Jakarta, Selasa (5/12). Rembuk Pendidikan Kejuruan SMK tersebut dihadiri 150 orang yang terdiri dari unsur kementerian/lembaga terkait, perwakilan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) serta praktisi pendidikan. (*/feb/py)