METROPOLITAN –Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berhasilmelebihi target alokasi anggaranpendidikan. Dari ketentuan 20 persen, pemprov dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar 2019 menganggarkan 43,36 persen untuk pendidikan.
Jika dirupiahkan, maka persentase itu setara dengan Rp15,698 triliun dari total belanja Rp36,206 triliun pada 2019. “Jadi, memang sudah luar biasa Jabar itu untuk anggaran pendidikannya,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Iwa Karniwa, Minggu (16/12).
Dari total anggaran itu, terdapat Rp7,7 triliun untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA/SMK dan Rp1,349triliun untuk pendidikan menengahuniversal, baik negeri maupun swasta.”(Rp 1,349 triliun) Itu untuk SMA/SMK swasta sebanyak Rp1,2 juta siswa.
Masing-masing Rp500.000. Alhamdulillah, pada 2019 Januari hinggaDesember sudah dialokasikan nilainya lebih dari Rp603,8 miliar. Sementara SMA/SMK/SLB negeri sebanyak 745.701 siswa itu nilainya lebih dari Rp745 miliar,” katanya. Untuk kedua item itu, sambung Iwa, anggaran yang dialokasikanhampir Rp10 triliun. Untuk sisanya, ia mengaku belum merinci.
Satu hal yang pasti, alokasi fungsi pendidikan tersebut sudah termasuk pembangunan ruang kelas baru. ”Jadi, ini fungsi pendidikan, bukan anggaran Dinas Pendidikan. Kalauuntuk Dinas Pendidikannya sendiri, anggaran di DPA-nya itu mencapai Rp2,7 triliun,” ucapnya.
Untuk BOS, anggarannya bersumber dari hibah yang dikelola Badan PengelolaanKeuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sebesar Rp7,7 triliun dan nanti akan ditransfer langsung ke rekening tiap sekolah.
Ditambah Rp1,34 triliun untuk pendidikan menengah universal. Menurut dia, anggaran itu sudah disetujui DPRD. Kini pemprov tinggal menunggu hasil evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri. (pkr/feb/py)