METROPOLITAN- Ratusan Anggota Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) atau yang dahulunya disebut Sekolah Internasional berkumpul di Sekolah BPK PENABUR Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 1-2 Maret 2019.
Ketua Panitia Konvensi Nasional IV Sekolah SPK Indonesia, Shirley Puspitawati mengatakan dalam sesi tersebut setidaknya hadir 300 peserta dan 120 Yayasan Pendidikan dari berbagai daerah di seluruh wilayah di Indonesia. “Kami melihat ada banyak sekolah negeri maupun swasta yang juga turut hadir dan ingin berkembang menjadi SPK hadir dalam konvensi ini seiring perkembangan teknologi dan kurikulum,” ujar Shirley, dalam keterangannya, Minggu (3/3). Kegiatan itu juga untuk menjembatani antara SPK dengan pembuat kebijakan mulai dari tingkat Kementerian hingga Dinas Pendidikan di daerah sekaligus membahas mengenai akreditasi definitif pada 2019. “Kami di Jakarta sudah mengarahkan anggota SPK berkolaborasi dengan sekolah-sekolah di sekitar lingkungan mereka. Sehingga bisa membawa perkembangan lebih baik bagi sistem pendidikan di negeri ini,” ucapnya. Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Supriano mengatakan melihat kegiatan itu sebagai hal yang positif karena bisa mendorong kesetaraan bagi sekolah lainnya untuk meningkatkan prestasi. “Kreativitas dan inovasi bisa disalurkan kepada sekolah non-SPK, baik sekolah yang dikelola pemerintah maupun swasta. Kolaborasi itu misalkan dengan mencontoh program sekolah yang inovatif, hingga peningkatan kompetensi,” katanya. (*/feb)