METROPOLITAN - Kepala SMP Negeri 4 Kota Bogor Wawan memberikan solusi atas terbatasnya jumlah SMP negeri yang ada. Menurutnya, minimnya lokasi untuk penambahan jumlah SMP di tengah animo masyarakat yang tinggi perlu segera dicarikan solusi. Salah satunya dengan menggabungkan sekolah dasar negeri yang selama ini beroperasi.
“SD negeri yang digabung bisa juga dijadikan SMP negeri baru sebagai SMP negeri tambahan. Buat saja dulu SMP negeri berskala kecil atau SMP negeri tipe C. Tiga kelas tiga kelas dulu, nanti ke depannya bisa berubah menjadi SMP tipe B hingga meningkat terus menjadi SMP negeri tipe A,” kata Wawan.
Idealnya, lanjut Wawan, Kota Bogor memiliki 30 hingga 40 SMP negeri. Sebab, jumlah SMP yang saat ini ada belum bisa menampung lulusan sekolah dasar yang akan melanjutkan ke jenjang SMP negeri. “Untuk itu, langkah yang perlu diambil adalah dengan menambahan jumlah SMP negeri dengan menggunakan SD yang digabungkan dan itu merupakan salah satu solusi pengadaan SMP negeri baru yang efektif,” tegas Wawan.
Ia mencontohkan SMP Negeri 20. Awalnya sekolah tersebut hanya berskala kecil. Namun perlahan berkembang dan saat ini bisa sejajar dengan SMP negeri tipe A.
“Untuk pengadaan SMP negeri ini, dari dahulu kita sudah mendengar bahwa di kawasan Cimahpar akan dibangun SMP negeri baru yakni SMP Negeri 21, tetapi hingga saat ini belum terealisasi. Menurut saya, membangun SMP negeri baru dengan menggunakan sekolah merger adalah langkah terbaik, pengadaan SMP negeri baru. Sehingga pada tahun depan, pelaksanaan PPDB sistem zonasi tidak akan seruwet tahun ini,” tandas Wawan. (ber/ar/feb/run)