METROPOLITAN - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, memberi pernyataan akan tetap berada dalam Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pihaknya juga mendukung dan mengikuti arahan dari Mendikbud Nadiem Makarim. “NU menegaskan jika tetap ikut serta di dalam POP. Dan Rais Aam menegaskan kembali arahan beliau (Nadiem, red) bahwa Nahdlatul Ulama harus terus bekerja sama erat dengan Kemendikbud,” ungkap Yahya Cholil Staquf di kantor PBNU. Pelaksanaan POP yang akan berlangsung pada Januari 2021 itu diharapkan juga mendapatkan dukungan dari masyarakat. Menurutnya, program ini adalah langkah yang baik. “Banyak hal yang tadi sudah dibicarakan bersama dan ada banyak rencana kerja sama antara Kemendikbud bersama NU, dan akan terus kita tindak lanjuti,” tuturnya. Ia menyayangkan terkait sikap PBNU yang menjadi permasalahan publik. Padahal, menurutnya, hal itu tidak perlu dibesar-besarkan. “Kemarin ada yang menanggapi kontroversi, yang sebetulnya tidak. Kembali, NU menegaskan jika tetap ikut serta di dalam POP,” jelas Yahya. Sebagai informasi, Nadiem mendatangi kantor PBNU Jakarta Pusat pada Rabu (12/8) pukul 13:00 WIB. Nadiem menemui Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar dan pengurus lainnya. Pertemuan itu membahas isu pendidikan di Indonesia hingga POP, yang berlangsung sampai pukul 14:20 WIB. “Mohon dukungan dan doa restu. Beliau (Nadiem, red) membicarakan, menerangkan banyak hal kepada Rais Am tentang gagasan-gagasan inovasi pendidikan yang sedang beliau kerjakan,” tutup Yahya Cholil Staquf. (jp/feb/run)