metro-pendidikan

Soal KBM Tatap Muka, Pemda Wajib Awasi Guru dan Sekolah

Senin, 31 Agustus 2020 | 18:01 WIB

METROPOLITAN - Kemen­terian Pendidikan dan Ke­budayaan (Kemendikbud) menyampaikan bahwa KBM Tatap Muka guru dan sekolah berada dalam pengawasan ruang lingkup pemerintah daerah (pemda). Pemda sendiri dibawahi Ke­menterian Dalam Negeri (Kemendagri). Terkait hal tersebut, Direk­tur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Jumeri, menu­turkan, apabila ada yang tidak memenuhi standar daftar periksa, maka pem­belajaran tatap muka akan dihentikan. “Sekolah-sekolah itu yang punya Pemda, yang punya guru Pemda, Kemendagri, kepala sekolah juga Pemda. Tadi sudah ada langkah kalau tidak memenuhi standar akan distop,” terangnya. Jika ada yang tidak me­menuhi daftar periksa, baik melalui Daftar Pokok Pendi­dikan (Dapodik) Kemendik­bud dan pelaksanaannya, masyarakat bisa menginfor­masikan hal tersebut kepada pihaknya. “Itu sampaikan saja ke Kemendikbud agar kita tahu. Dengan seperti ini kita bisa tegur kepala daerah setempat,” terangnya. Untuk mengawasi pelaks­anaan pembelajaran tatap muka, dia mengatakan bahwa akan menurunkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dae­rah untuk memeriksa kesia­pan sekolah. Begitu juga untuk Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) di setiap provinsi. “Kami koordinasi dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), nanti daerah atau sekolah dan wilayah di daerahnya mun­gkin dilaporkan kepada kami akan kami terjunkan tim di lapangan. Tentu kami tidak akan sanggup dari Ke­menterian langsung terjun ke daerah. Ini ranah Pemda. kami berikan juga langkah-langkah untuk membantu. Untuk Toba, Mojokerto nanti kami terjunkan,” ung­kapnya. Jumeri kembali menegaskan bahwa tidak ada klaster dalam sekolah. Kebanyakan dari guru yang terpapar berlangs­ung di luar sekolah. “Beberapa kejadian me­ninggal dan sakitnya guru, sebagian besar berasal dari luar jalur sekolah, jalur ma­syarakat. Kami belum me­nemukan terjadi klaster Covid-19 di sekolah. Bukan bermaksud lari dari tanggung jawab, tapi dari laporan yang masuk dan sudah dikonfir­masi ke dinas setempat,” pungkasnya. (jp/feb/py)

Tags

Terkini