metro-pendidikan

Dompet Dhuafa Gagas Beasiswa Bakti Nusa

Rabu, 30 September 2020 | 18:02 WIB

METROPOLITAN - Sebagai lembaga kemanusiaan yang peduli pada peningkatan ka­pasitas pemuda di Indonesia, Dompet Dhuafa Pendidikan menginisiasi Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa), se­buah program pengembangan kepemimpinan bagi aktivis mahasiswa untuk menjawab tantangan dan kebutuhan bangsa di Era Revolusi Industri 4.0. Lewat Future Leader Chal­lenge (FLC) 2020 berlangsung pada 12-27 September 2020 yang dilaksanakan secara daring via Zoom. Mengusung tema ”Kolaborasi Kebaikan untuk Indonesia Berdaya”, FLC 2020 akan menggabungkan kepe­mimpinan nasional berlanda­skan pengetahuan dan kom­petensi milenial dalam mewu­judkan Indonesia Berdaya. Supervisor Bakti Nusa, Mu­hamad Saepudin, mengatakan, para pemuda butuh wadah khusus menampung potensi besar mereka. Diharapkan FLC 2020 dapat menginspirasi dan memacu mereka menyelesai­kan masalah di era teknologi sebagai Disruptive Leaders. Hadir di FLC 2020 di antara­nya beberapa tokoh nasional seperti Inspirator, CEO Kubik Leadership Jamil Azzaini, Pen­gusaha dan politisi nasional, Sandiaga Salahuddin Uno dan lainnya. FLC merupakan perhelatan nasional sebagai sarana peng­embangan kemampuan kepe­mimpinan untuk enam puluh penerima manfaat Bakti Nusa terpilih dari empat belas kam­pus besar di Indonesia seperti UI, IPB, UNPAD, ITB, UGM, UNS, UNSRI, UNAIR, ITS, UN­DIP, UB, UNAND, UNSOED, dan USU. Pada zaman ini penting bagi pemuda Indonesia memahami bagaimana cara menjadi pe­mimpin yang disruptif. Sebab dengan menjadi pemimpin yang disruptif, maka nantinya akan berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. “Ada tiga prin­sip untuk menjadi disruptive leader, diantaranya create fu­ture, transform people, dan fast and discipline execution,” kata Jamil. Pada prinsip Create Future (menciptakan masa depan), menurutnya seorang pemim­pin haruslah menetapkan arah, bukan hanya mengikuti arah. Jamil Azzaini juga menyam­paikan betapa pentingnya berpikir positif dan memiliki tujuan untuk Sukses Mulia, yang terdiri dari aspek harta, takhta, kata, dan cinta, ditam­bah aspek memberikan ke­bermanfaatan agar hidup lebih bermakna. Sukses Mu­lia merupakan suatu kesa­tuan yang tidak dapat dipisa­hkan demi terciptanya ke­seimbangan hidup. Lanjut dalam acara, Sandia­ga Uno mengajak peserta men­jadi pemimpin di tengah tur­bulensi yang dialami dunia akibat guncangan pandemi Covid-19. Dalam perubahan besar saat ini, calon pemimpin dituntut mampu memantik ide-ide ke­kinian sehingga melahirkan inovasi. Disruptive leader di­harapkan menjadi sosok solu­tif bagi semua kalangan, men­ghindari adanya benturan kepentingan, dan mengesam­pingkan keuntungan pribadi. (re/feb/py)

Tags

Terkini