METROPOLITAN – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, memastikan dana BLT Guru Honorer dan Tenaga Pendidik (GTK) Non PNS segera cair kepada guru honorer yang telah memenuhi persyaratan. Dana BLT Guru Honorer merupakan dana dari sisa anggaran BLT BPJS Ketenagakerjaan. Terdapat senilai Rp8 triliun dari sisa anggaran BLT BPJS Ketenagakerjaan yang akan disalurkan kepada guru honorer. “Namun dari alokasi Rp37,7 triliun itu kami kembalikan lagi Rp8 triliun, karena data pekerja yang diterima awal 15,7 juta pekerja ternyata yang memenuhi syarat hanya 12,4 juta,” katanya. Menaker Ida menyampaikan bahwa nantinya BLT guru honorer ini akan diberikan kepada Guru Honorer dan Tenaga Pendidik (GTK) non-PNS di lingkup Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag). “Sisa anggaran akan diserahkan kembali ke Bendahara Negara. Rencananya disalurkan untuk subsidi gaji/upah bagi guru honorer dan tenaga pendidik, baik di lingkup Kemendikbud maupun Kemenag,” terangnya. Kemnaker Ida Fauziyah menyampaikan, tak hanya pekerja yang terkena dampak Covid-19, tapi juga guru honorer terdampak Covid-19. Sehingga perlu diberikan bantuan dari pemerintah. “Banyak tenaga guru honorer yang menyampaikan surat pada Kementerian Ketenagakerjaan, bahwa mereka juga terdampak Pandemi Covid-19. Oleh karena itu, dana yang di Kementerian Ketenagakerjaan kami kembalikan untuk selanjutnya ditransfer kepada tenaga guru honorer,” bebernya. Sementara itu. Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, menyampaikan bahwa Menteri Agama Fachrul Razi telah mengusulkan agar BLT guru honorer bisa disalurkan kepada guru honorer yang telah memenuhi persyaratan. “Kami usulkan total ada 864.840 guru Non PNS yang diusulkan untuk diverifikasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS),” katanya. Sebelumnya, pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai terhadap guru dan ustadz di Indonesia. Pemberian BLT itu untuk menolong ekonomi mereka akibat terdampak pandemi Covid-19. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan, pihaknya akan memberikan insentif terhadap mereka melalui skema bantuan sosial (Bansos) dan BLT. ”Bantuan pemerintah dari sisi kesehatan juga dalam bentuk pengadaan dan pemberian rapid test, swab test yang dilakukan oleh pemerintah bagi para santri yang menunjukkan gejala indikasi covid di lingkungan pesantren,” kata Sri Mulyani dalam video virtual.(okz/mam/py)