metro-pendidikan

Pandemi, Ribuan PKBM Bogor Dipaksa Belajar Daring

Senin, 16 November 2020 | 18:02 WIB

METROPOLITAN – Pan­demi corona hingga saat ini belum juga mereda. Imbas­nya, sejumlah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terpaksa dilakukan dengan sistem dalam jaringan (da­ring). Hal itu dirasakan 2.000 Wajib Belajar (WB) dari Pusat Kegiatan Belajar Ma­syarakat (PKBM) Insan Mandiri Tajur. Direktur PKBM Insan Man­diri Tajur, Abdul Kholik, mengatakan, langkah pem­belajaran dengan sistem daring ini merupakan salah satu solusi untuk tetap ter­laksananya KBM bagi wajib belajar. “Terpaksa kami harus la­kukan kegiatan pembelaja­ran PKBM dengan sistem daring sesuai arahan pe­merintah. Walau tingkat partisipasi masyarakat dengan sistem daring ini dirasakan sangat kurang. Ya sekitar 70 persen lah yang antusias mengikuti pembe­lajaran dengan sistem da­ring,” bebernya. “Makanya kita berikan solusi yakni dengan mem­berikan beberapa modul dan buku-buku pelajaran untuk dibawa dan dipela­jari di rumah agar saat ujian nanti para WB memiliki pengetahuan tentang pem­belajaran yang diujikan,” sambungnya. Dari sekitar 2.000 lebih WB dari berbagai tingkatan yang tercatat di Dapodik Dinas Pendidikan Kota Bogor, mereka diberikan pilihan waktu pembelajaran yang disesuaikan kesempatan mereka. Jika sempatnya siang, maka waktu belajar­nya pun dilakukan siang hari. “Tapi jika sempatnya malam, kita juga berikan waktu pembelajarannya malam sesuai waktu yang mereka miliki,” ujarnya. Selain itu, sambung Kho­lik, PKBM Insan Mandiri juga memiliki 24 Kelompok Kerja atau Pokja di bebera­pa wilayah. “Jika di wilayah itu ada PKBM, kami tidak berani membuka Pokja di sana. Tapi jika di daerah itu tidak ada PKBM, kami akan membuka pokja atau cabang di daerah itu,” imbuhnya. Ketika ditanya mengenai perhatian pemerintah ter­hadap penyelenggaraan PKBM, menurut Kholik sudah cukup baik. “Peran pemerintah dalam mem­bantu penyelenggaraan PKBM cukup baik. Kami diberikan bantuan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) setiap tahunnya. Jadi, baik proses penunjang pembelajaran, pembayaran honor tutor yang jumlahnya 175 orang, pembelian buku pelajaran maupun berbagai kegiatan ujian bisa berjalan dengan baik dan lancar,” bebernya. Ia berharap seluruh ma­syarakat, baik warga Bogor maupun masyarakat di luar wilayah Kota Bogor yang putus sekolah mau ikut ber­gabung dengan PKBM bi­naanya mengikuti proses pembelajaran sesuai jenjang pendidikannya. “Silakan bagi masyarakat yang ingin melanjutkan jenjang pendidikannya untuk bersama-sama be­lajar sesuai jenjang pendi­dikan masing-masing, dengan tidak dipungut pembiayaan,” pungkas Kholik. (ber/ar/rez/py)

Tags

Terkini