metro-pendidikan

PGRI: Jangan buat Guru Resah

Rabu, 3 Februari 2021 | 18:30 WIB

METROPOLITAN – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Persatuan Guru Repu­blik Indonesia (PB PGRI), Unifah Rosyidi, meminta pe­merintah tidak membanding­kan kualitas pendidik Indo­nesia dengan Finlandia. Apa­lagi kalau perbandingan ini menjadi tolok ukur kebijakan pemerintah. Salah satunya tentang pemberian Tunjangan Profesi Guru (TPG). ”Belakangan ini berbagai statement muncul. Mulai dari rencana pemberian TPG untuk guru berprestasi sam­pai penghapusan TPG. Per­nyataan ini sangat meresahkan guru yang saat ini tengah bergelut dengan pembelaja­ran di masa pandemi,” kata Unifah dalam FGD Peta Jalan Pendidikan besutan PB PGRI secara daring, Selasa (2/2). Menurut Unifah, memban­dingkan kualitas guru Indo­nesia dengan Finlandia dan negara lainnya tidak masuk akal. Yang harus dibandingkan adalah output-nya. Kebijakan­nya tidak pernah dibanding­kan. ”Mestinya yang diban­dingkan treatment-nya dan PGRI tidak bisa sendirian menangani guru, meningkat­kan kompetensi mereka,” ujarnya. Di masa pandemi ini, PGRI melakukan berbagai pelatihan sampai tingkat bawah untuk para guru agar proses pembe­lajaran berjalan baik. Sayang­nya, di tengah upaya PGRI memberikan semangat dan menguatkan para guru malah muncul kegaduhan akibat berbagai pernyataan berkaitan dengan guru. Di antaranya seperti pemberian TPG untuk guru berprestasi, penghapusan mata pelajaran sejarah dan lainnya, walaupun kemudian dibantah pemerintah. ”Jadi, banyak sekali hal-hal yang sebenarnya kami ingin agar situasi tenang, bagai­mana proses pembelajaran bisa berjalan dengan efektif dalam situasi yang serba sulit. Itu dulu yang difokuskan,” ujarnya. Lalu, bagaimana siswa dido­rong belajar dan guru menga­jar dengan baik, baik yang dapat akses maupun yang tidak dapat akses. Itu lebih penting dipikirkan bersama. PGRI su­dah menyiapkan pelatihan guru secara masif. Para guru juga diminta membuat acti­vity book. (jpnn/rez/py)

Tags

Terkini