METROPOLITAN – Sejum­lah kepala SMPN di Kota Bo­gor mengaku tengah dipusing­kan dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sampai saat ini belum turun. Bukan hanya dari dana Anggaran Pendapatan Be­lanja Negara (APBN) yang belum cair, tapi juga dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor yang sampai saat ini belum ada tanda-tanda bak­al diberikan kepada sekolah di tingkat SMP negeri. ”Kami sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini setiap ta­hunnya. Padahal, kami sang­at membutuhkan biaya itu, terutama untuk membayar tenaga honorer, bayar listrik dan internet serta keperluan lainnya,”terang Kepala SMPN 4 Kota Bogor, Wawan. Untuk menutupi atau mem­biayai keperluan itu semua, tambah Wawan, biasanya dari tahun ke tahun yang selalu dilakukan kepala seko­lah adalah dengan mencari pinjaman ke koperasi atau relasi sekolah, mengingat un­tuk kebutuhan membayar tenaga honorer, listrik dan internet tidak bisa ditunda-tunda. ”Seperti kebutuhan listrik dan internet telat bay­ar saya sudah diingatkan atau bakal diputus,”katanya. Menurutnya, kebutuhan internet dan listrik harus diu­tamakan saat ini. Mengingat pandemi virus corona men­gharuskan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mengguna­kan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), di mana salah satu syaratnya adalah tatap muka dengan siswa menggunakan jaringan internet dan listrik. ”Kan tidak bisa dibayangkan jika pihak sekolah tidak bisa membayar internet dan listrik, terus bagaimana nasib anak didiknya,”bebernya. Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) SMP di Dinas Pendidikan Kota Bogor, Arni, menjelaskan alasan ke­napa belum turunnya dana BOS itu salah satunya karena adanya perubahan dalam sis­tem pembayaran di Kemente­rian Pendidikan, sehingga dana BOS dari APBN belum bisa dicairkan. Tak hanya itu, petunjuk teknis (juknis) yang menjadi acuan para kepala sekolah juga belum turun atau belum ada sosialisasi terkait pembayaran dana BOS. ”Saya tidak mengetahui secara pas­ti kapan dana BOS ini akan cair dan harus ditanyakan langsung ke Kementerian Pendidikan,” pungkasnya. (ar/rez/py)