METROPOLITAN – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meminta sekolah membentuk budaya taat protokol kesehatan terlebih dulu dalam melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Hal ini diharapkan dapat membuat mindset warga pendidikan akan taat protokol kesehatan semakin meningkat. Jadi, pembelajaran bisa dilakukan lebih aman karena adanya kesadaran dari diri masing-masing. Protokol kesehatan (prokes) yang dimaksud adalah 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau memakai hand sanitizer serta menjaga jarak. Ini perlu dilakukan untuk menciptakan pembelajaran yang aman dan sehat. “Seluruh warga sekolah harus punya budaya yang baik untuk menerapkan protokol kesehatan,” kata Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri, beberapa waktu lalu. Menurutnya, budaya untuk taat dalam menerapkan protokol kesehatan harus dilatih sejak awal masuk sekolah. Ketika budaya telah terbentuk, pembelajaran baru bisa dimulai. “Jadi, kalau hari-hari pertama sebaiknya diisi membangun karakter, membangun budaya dulu, karena sudah lama tidak sekolah langsung diberikan materi,” ujarnya. Meski begitu, ia juga mengingatkan para guru tidak langsung memberikan beban materi atau menuntaskan kurikulum yang ada. Jumeri menegaskan, guru diminta memberikan materi esensial selama PTM. “Materi tetap yang esensial yang penting-penting terlebih dulu. Yang lain nanti bisa di-peer-kan,” tutupnya. (jp/feb/py)