METROPOLITAN - Program kolaborasi antara YouTube Learning, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar Akademi Edukreator. Program kolaborasi yang membuka banyak kelas yang salah satunya mengajarkan para pesertanya menjadi kreator konten itu digelar tahun ini mulai 24 Juli hingga pada sesi penghargaan 14 November 2021. Tahun ini merupakan tahun kedua Akademi Edukreator dihelat. Inisiatif ini dilakukan dengan format baru, dengan materi ajar yang lebih terfokus serta kerja sama strategis dengan beragam instansi pendidikan untuk memperluas jangkauan program. Tujuan dari Akademi Edukreator yang digelar gratis ini untuk menginspirasi dan melatih pembuat konten, guru dan profesional di Indonesia agar para konten kreator bisa menciptakan konten video edukasi berkualitas tinggi. Kepala Hubungan Publik Asia Tenggara, Google, Ryan Rahardjo, menjelaskan, sejak diluncurkan pada Hari Pendidikan Nasional tahun lalu, Akademi Edukreator telah menerima ribuan pendaftar dan melatih lebih dari 1,100 anak muda, guru dan profesional menjadi edukreator dari 32 provinsi di seluruh Indonesia. “Tak hanya itu, sepuluh edukreator pemula terbaik juga diberikan pelatihan intensif lanjutan bersama para pakar, yang disebut dengan Akademi Edukreator Akselerasi,” ujar Ryan dalam keterangan tertulisnya. Ryan menuturkan, YouTube sendiri telah menjadi tempat bagi siapa pun untuk belajar. Dari belajar cara menguasai matematika hingga cara berolahraga di rumah, semua berkat peran kreator dengan konten edukasi di YouTube. “Para kreator ini memperluas dinding ruang kelas tradisional dan menjangkau jutaan orang di seluruh dunia untuk terus mendukung proses belajar mengajar, khususnya di tengah pandemi Covid-19 bersama pemerintah dan komunitas lokal,” lanjut Ryan. Lulusan terbaik Akademi Edukreator 2020 juga akan terlibat sebagai mentor, berbagi tips cara membuat konten edukasi, baik untuk akademisi yang dapat diterapkan sebagai salah satu metode mengajar mereka hingga bagi para pegiat untuk membuat konten edukasi dukungan. “Kami menyadari kebutuhan materi pembelajaran online akan makin meningkat tiap tahunnya. Kami melihat bahwa kunci agar terciptanya materi belajar dukungan online yang lebih banyak dan beragam adalah melatih dan mengembangkan lebih banyak edukreator berkualitas,” jelas Co-Founder dan Business Directo Gerald Sebastian. Selain edukreator, kolaborasi ini diharapkan dapat membantu memberdayakan para akademisi yang kami nilai sebagai sumber utama dari pendidikan di Indonesia, khususnya di tengah dunia yang semakin online. Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, dalam acara livestream pembukaan Akademi Edukreator 2021 juga menekankan, guru adalah kunci utama untuk mengubah sistem pendidikan di Indonesia guna mempersiapkan generasi bangsa yang berdaya saing tinggi. “Tentunya pemain–pemain seperti “Kok Bisa” itu mendorong dengan cara luar biasa kemampuan berpikir kritis untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang terpenting dan memberikan jawaban-jawaban terhadap hal-hal yang tadinya banyak diketahui anak muda kita,” tegas mantan Bos Gojek itu. Nadim juga berharap Akademi Edukreator 2021 bisa memberi pengetahuan kepada peserta dengan cara yang lebih jelas namun sederhana. “Itu juga suatu hal yang sangat membantu. Penyederhanaan daripada konten untuk bisa benar-benar dimengerti,” pungkas Nadiem. (jp/feb/py)