METROPOLITAN – Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian atau Faperta Unida (Universitas Djuanda) Bogor bersama Gapoktan Resmi Lestari Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, mengadakan pelatihan aplikasi kompos Kipahit untuk meningkatkan produksi sayuran secara ramah lingkungan di Desa Sukaresmi bertema “Pertanian Ramah Lingkungan”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat (17/12) di Desa Sukaresmi dengan diisi Nur Rochman selaku ketua Pengabdian Kepada Masyarakat, Ketua Program Studi Agroteknologi Faperta Unida Bogor Arifah Rahayu serta dosen-dosen Agroteknologi Faperta Unida Bogor yang di antaranya Nani Yulianti, Setyono, Oktavianus dan Yuliawati. Program ini diselenggarakan agar potensi kipahit sebagai sumber pupuk organik (POC , biofertilizer dan kompos) dipahami masyarakat, manfaat kipahit untuk mendukung pertanian ramah lingkungan dan tentunya meningkatkan ekonomi desa melalui peningkatan teknologi budidaya dengan potensi lokal. Ketua Program Studi Agroteknologi Faperta Unida Bogor, Arifah Rahayu, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terkait. Penggunaan pupuk kimia yang terus menerus dapat menimbulkan kerusakan terhadap tanah. Dengan demikian perlu adanya alternatif pupuk organik yang ramah lingkungan. Salah satunya menggunakan kipahit. Dosen Agroteknologi Faperta Unida Bogor, Nani Yulianti, menambahkan, kipahit ini memiliki kandungan N organik yang tinggi, sehingga dapat menjadi alternatif pengganti pupuk kimia sumber N seperti urea. Dalam proses pengomposan kipahit relatif cepat, karena bahannya mudah terdekomposisi. Setyono menyatakan bahwa salah satu proses penting dalam bidang pertanian yakni penanganan pascapanen. Karena sifat produk pertanian ini mudah rusak, sehingga penanganan pascapanen yang tepat sangat dibutuhkan. Dalam paparannya, Oktavianus L menyatakan bahwa pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dapat dilakukan dengan bahan-bahan yang terdapat di sekitar. Selain mudah dan murah juga ramah lingkungan. Misalnya dengan mimba dan mindi. Lalu, Yuliawati menambahkan, banyak tanaman lokal yang memiliki manfaat luar biasa dan belum banyak diketahui masyarakat. Salah satunya antanan. Antanan memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat meningkatkan daya ingat. Di tempat yang sama, Kepala Desa (Kades) Sukaresmi, Iib Ibrahim, mengaku sangat berterimakasih kepada pihak kampus yang sudah bersedia berbagi ilmu ke masyarakat. “Sangat bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan SDM di desa. Ke depan, kami siap membantu dari segi pendanaan untuk keberlanjutan program melalui dana desa (20 persen) yang dialokasikan untuk bidang pertanian,” bebernya. (*/feb/py)