METROPOLITAN – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, terus berusaha meningkatkan kerja sama antara lembaga pendidikan Indonesia dengan Jepang. Terbaru, kementerian berusaha menjalin kolaborasi dengan universitas ternama di negeri Sakura. “KBRI Tokyo senantiasa menjembatani berbagai potensi kolaborasi, salah satunya dengan perguruan tinggi Kwansei Gakuin University (KGU) yang berlokasi di wilayah Kansai,” ujar Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno, kepada wartawan, Senin (7/3). KBRI di Tokyo bersama Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Osaka, sudah terlebih dahulu menggelar kunjungan kerja (kunker) ke KGU. Kedatangan mereka disambut sejumlah guru besar KGU. “Kunjungan ke KGU ini dalam upaya menjembatani kerja sama bidang lingkungan dan energi berkelanjutan. Selain itu, kami juga memperkenalkan program baru Kemendikbudristek bernama Indonesian International Vocational Student Mobility Award (IIVOSMA) yang merupakan bagian Gerakan Kampus Merdeka,” jelas Yusli. Menurut Yusli, KGU tertarik bekerja sama dalam beberapa kegiatan, seperti kolaborasi riset pemanfaatan algae sebagai sumber energi (biofuel). Riset terkait pencemaran mikroplastik dan dampaknya pada hewan laut dan manusia serta pengembangan e-DNA dalam studi lingkungan. Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke berbagai laboratorium KGU untuk mempelajari kelengkapan peralatan dan infrastruktur laboratorium di universitas tersebut. (jp/feb/py)