metro-pendidikan

7.000 Sekolah Terlibat di POP 2021

Senin, 25 April 2022 | 19:01 WIB

METROPOLITAN - Kemen­terian Pendidikan, Kebuday­aan, Riset dan Teknologi (Ke­mendikbudristek) telah me­luncurkan Program Organi­sasi Penggerak (POP) sebagai bagian dari Merdeka Belajar pada 2020. Pada 2021, POP telah melibatkan sekitar 7.000 sekolah dan 50.000 kepala sekolah, guru dan pengawas. Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Te­naga Kependidikan, Direkto­rat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Praptono, mengatakan, melalui POP ini menjadi bukti bahwa gotong-royong bisa dilakukan. Mela­lui program ini, daerah-dae­rah sasaran yang selama ini sulit mendapatkan interven­si dari pemerintah justru melalui ormas POP dapat digapai. “Berkat ormas POP ini se­kolah-sekolah yang berada di daerah Papua, Papua Barat, Sulawesi, Kalimantan Utara, termasuk di Sumatera, me­reka bisa mendapatkan pro­gram peningkatan kompe­tensi. Yang lebih membang­gakan lagi, program yang dibawa ini merupakan program yang sudah teruji dengan praktik baik yang dilakukan para ormas,” kata Praptono kepada wartawan, Minggu (24/4). Praptono mengungkapkan, tujuan dijalankannya POP adalah perluasan praktik baik capaian hasil peningkatan belajar siswa dalam bidang literasi, numerasi dan karak­ter. Hal ini sejalan dengan mempersiapkan SDM unggul. “Anak-anak kita akan be­rada di era di mana tekno­logi digital berkembang dengan sangat pesat. Untuk membe­kali generasi Indonesia ke depan, maka anak-anak harus punya tiga kompetensi fun­damental, yaitu kemampuan atau kompetensi literasi, nu­merasi dan karakter,” katanya. Melalui semangat gotong-royong, Kemendikbudristek mengajak dan mengundang seluruh organisasi masyarakat melalui program POP untuk menyajikan program unggu­lannya. “Program itu kemudian kita evaluasi dengan tim asesor yang sudah siapkan dengan sangat luar biasa. Maka ormas yang terpilih inilah yang kita ajak bekerja sama untuk mendesi­minasikan programnya ke­pada guru-guru, kepala sekolah, pengawas di sekolah-sekolah sasaran yang sudah dijalin kerja samanya oleh ormas dan dinas pendidikan di kabupaten serta provinsi,” pungkas Prap­tono. (jp/feb/py)

Tags

Terkini