METROPOLITAN – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Triple J 1 dan 2 mendorong lulusannya bisa go international melalui peningkatan kualitas dan kompensasi. Kepala SMK 2 Triple J, Lilik Pratomo, mengungkapkan, pihaknya terus membangun link and match antara SMK dengan industri. Harapannya, SMK ke depan dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja sesuai kebutuhan industri. “SMK 2 Triple J memprioritaskan pengembangan sistem pendidikan yang berorientasi pada peningkatan lulusan yang benar-benar profesional, memiliki etos kerja, disiplin dan berkarakter,” kata Lilik, kemarin. Oleh karena itu, pihaknya telah menerapkan teaching factory dalam proses belajar. “Ini adalah program teaching factory (TEFA) yang merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah ada, yakni Competency Based Training (CBT) dan Production Based Training (PBT). Dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya. Sebab, kualitas adalah komitmen kami,” jelas Lilik. Menurutnya, untuk penyaluran dunia kerja sekolah telah membangun kerja sama dengan Okayama University, Jepang, sejak 2017 hingga tahun ini. “Dari 2017 hingga sekarang, kami sudah bekerja sama dengan Okayama University Jepang. Kami juga sudah MoU ke-14 perusahaan. Mudah-mudahan ada 10 anak yang tidak lama lagi akan menyusul kakak-kakaknya yang sudah dari Jepang yang berangkat dari 2017, 2018, 2019 sebanyak 11 orang. Ini akan dikirim lagi 10 siswa dan mereka sudah memiliki sertifikat Japanese Language Proficiency Test (JLPT) N4,” jelasnya. Bahkan, lanjut dia, beberapa minggu lalu ditawari direktorat untuk langsung zoom meeting untuk magang di Hongaria. ”Ya, mudah-mudahan ini bisa terlaksana melalui dukungan dari teman-teman dan pihak tertentu untuk menyukseskan Sekolah Triple J,” bebernya. Sementara itu, Kepala SMK 1 Triple J, Sriyanto, mengatakan, lulusannya diminati banyak perusahaan besar. “Salah satu kebanggaan kami, perusahaan datang ke sini, tes di sini. Insya Allah nanti lulusannya juga penempatan kerjanya lumayan bagus, PKL tidak usah mencari sudah dicarikan. Kemudian kami juga punya kerja sama dengan Universitas Okayama Jepang, jadi kalau ingin kuliah ke luar negeri sudah ada penyalurannya,” beber Sriyanto. Di SMK 1 Triple J, sambung dia, kompetensi keahlian bisnis daring dan pemasarannya sangat kompeten karena memiliki fasilitas lengkap. Salah satunya coffee shop yang instagramable. Kompetensi ini semakin mengambil peran penting dalam era industri 4.0 ini, di mana dalam waktu bersamaan siswa dapat menambah keahlian sebagai barista sambil melatih jiwa entrepreneurship. “Untuk bisnis daring dan pemasaran ini kita kerja sama dengan perusahaan ya, termasuk dengan PT Astra Komponen Indonesia di akhir tahun kita uji kompetensi ini dengan PT WIKA, termasuk dengan lembaga sertifikasi profesi untuk uji kompetensinya,” tambahnya. Ia melanjutkan, lulusan SMK 1 Triple J Citeureup Kabupaten Bogor tak hanya diperuntukkan mengisi lowongan pekerjaan di industri dalam negeri, tapi juga menciptakan lapangan pekerjaan sebagai wirausahawan, bahkan harus siap go international. “Manfaatkanlah waktu selama di SMK untuk menjadi generasi Indonesia yang unggul, bersama SMK 1 Triple J kami berkarya, kompeten dan berwirausaha demi mewujudkan Kabupaten Bogor maju,” tandasnya. (bdn/els/py)