METROPOLITAN.ID - Timnas Indonesia harus menanggung luka mendalam setelah dibantai 0-6 oleh Jepang dalam laga terakhir Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dari dominasi penuh hingga celah pertahanan yang terbuka lebar, kekalahan telak Timnas Indonesia dari Jepang ini menjadi cermin berbagai persoalan yang membelit skuad Garuda di panggung internasional.
Apa saja penyebab yang membuat Indonesia dibantai tanpa perlawanan di Stadion Panasonic, Osaka? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Panasonic, Osaka, pada Selasa (10 Juni 2025) tersebut memperlihatkan dominasi penuh tim tuan rumah sejak menit awal.
Baca Juga: Segera Daftar! SPMB Jabar 2025 Tahap 1 Resmi Dibuka, Ini Persyaratan dan Alur Lengkapnya
Jepang membuka keunggulan pada menit ke-15 melalui sundulan tajam Daichi Kamada. Hanya berselang empat menit, Takefusa Kubo menggandakan skor dengan sebuah gol indah.
Menjelang akhir babak pertama, tepatnya pada menit ke-45+5, Kamada kembali mencatatkan namanya di papan skor lewat aksi solo run yang memukau dan mengoyak gawang Timnas Indonesia.
Memasuki babak kedua, Jepang melanjutkan serangannya dengan menambah tiga gol lagi. Ryoya Morishita mencetak gol keempat pada menit ke-55, disusul Shuto Machino pada menit ke-58, dan Mao Hosoya menutup pesta gol Jepang pada menit ke-60.
Baca Juga: Kiamat Pekerjaan dan Gelombang PHK: Profesi Apa Saja yang Bakal Disapih AI pada 2030?
Berikut adalah enam faktor utama yang menjadi penyebab kekalahan telak Timnas Indonesia atas Jepang:
1. Koordinasi Lini Belakang yang Kurang Maksimal
Absennya Rizky Ridho meninggalkan celah besar di pertahanan Timnas Indonesia.
Trio bek sentral—Mees Hilgers, Jay Idzes, dan Justin Hubner—belum menunjukkan kekompakan optimal tanpa hadirnya Rizky Ridho.
Mees Hilgers terlihat kesulitan beradaptasi dengan formasi tiga bek yang diterapkan.
