Dalam wawancara usai lomba, Marquez mengaku harus memperlebar jarak dari pembalap di belakang agar bisa "bebas melakukan gerakan itu."
Di ajang Moto2, pembalap muda asal Turki Deniz Oncu juga ikut mempopulerkan selebrasi ini setelah kemenangannya.
Baca Juga: Riza Chalid Jadi Buronan Kejagung usai Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Korupsi BBM Pertamina
Bedanya, ia melakukannya bukan di trek balap, melainkan di Parc Ferme—area parkir khusus pemenang.
Namun, selebrasinya mendapat sorotan karena dianggap tidak akurat.
Dalam video yang beredar, Oncu bahkan tampak menggelengkan kepala, seolah sadar bahwa gerakannya kurang tepat.
Dari Klub Sepak Bola ke NFL dan Formula 1
Fenomena selebrasi ini juga merambah ke dunia sepak bola Eropa.
Klub-klub besar seperti Paris Saint-Germain (PSG) dan AC Milan ikut serta dalam tren, bahkan membuat video kompilasi yang memperlihatkan pemain-pemain mereka melakukan gerakan mirip dengan bocah pacu jalur.
Baca Juga: Benarkah Mami Ipel Hilang di Bali? Ini Klarifikasi Istri Ajun Perwira
Bocah yang viral tersebut diketahui bernama Rayyan Arkan Dikha.
Tak hanya berhenti di MotoGP dan sepak bola, tren ini juga menjalar ke:
Tour de France, di mana sejumlah influencer balap sepeda menirukan gaya "aura farming" dalam konten mereka.
NFL (National Football League), liga American Football ternama di AS, juga ikut membuat kompilasi selebrasi para pemainnya yang menirukan gerakan khas bocah pacu jalur.
Tim Formula 1 Aston Martin pun ikut memeriahkan tren, menunjukkan bahwa fenomena budaya ini benar-benar menembus lintas olahraga dan benua.
