METROPOLITAN.ID - Brasil memasuki Piala Dunia 2026 dengan ambisi besar mengakhiri puasa gelar yang telah berlangsung sejak 2002.
Dipimpin pelatih berpengalaman Carlo Ancelotti, Tim Samba menargetkan kebangkitan di ajang empat tahunan tersebut.
Mereka tergabung di Grup C bersama Skotlandia, Maroko, dan Haiti, komposisi yang terlihat seimbang namun tetap memberi tekanan besar bagi Brasil sebagai lima kali juara dunia.
Baca Juga: 5 Pantai di Banyuwangi yang Aktif Lestarikan Penyu, Cocok untuk Wisata Edukasi Alam
Laga melawan Skotlandia menjadi salah satu duel paling dinanti di fase grup.
Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung pada 24 Juni 2026 di Miami atau Atlanta dan akan menjadi penentu perjalanan kedua kesebelasan.
Selain itu, pertemuan ini memperpanjang sejarah panjang bentrokan kedua tim di turnamen terbesar sepak bola dunia.
Baca Juga: BAIC Siapkan Tiga Model Baru, dari Mobil Listrik Terjangkau hingga SUV REEV pada 2026
Brasil sendiri tidak datang dengan catatan sempurna. Mereka hanya finis di posisi kelima kualifikasi CONMEBOL, menelan enam kekalahan dari 18 laga.
Sementara itu, Skotlandia tampil mengesankan dengan finis sebagai pemuncak grup kualifikasi Eropa yang berisi Denmark, Yunani, dan Belarus.
Sekaligus memastikan keikutsertaan pertama mereka di Piala Dunia sejak 1998.
Baca Juga: 13 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Banyuwangi, Ada Batik Gajah Oling
Ancelotti memahami betul bahwa Skotlandia bukan lawan ringan.
Seusai pengundian grup di Washington, DC, ia bahkan mengaku sudah berbicara langsung dengan pelatih Skotlandia, Steve Clarke.
