Minggu, 21 Desember 2025

Gegara Polusi Udara Kasus ISPA Capai 1.747, Dinkes Kabupaten Bogor Lakukan Hal Ini

- Jumat, 1 September 2023 | 10:13 WIB
Dinkes Kabupaten Bogor menerapkan tata laksana pengobatan Pneumonia untuk menangani tingginya kasus ISPA di Kabupaten Bogor. (Dok Dinkes)
Dinkes Kabupaten Bogor menerapkan tata laksana pengobatan Pneumonia untuk menangani tingginya kasus ISPA di Kabupaten Bogor. (Dok Dinkes)

 

METROPOLITAN.ID - Polusi udara yang terjadi akhir-akhir ini membuat jumlah kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) meningkat. Termasuk di Kabupaten Bogor.

ISPA bisa menyerang seluruh kalangan usia tanpa pandang bulu. Namun menurut catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, ISPA paling banyak diderita bayi dan anak-anak.

Sejak Januari 2023, kasus ISPA di Kabupaten Bogor mengalami fluktuatif.
Sesuai data kasus ISPA usia 0 hingga 5 tahun sejak awal tahun hingga minggu ketiga Agustus 2023, jumlahnya mencapai 1.747 kasus.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Wilayah Jawa Barat 1 September 2023, Cek Selengkapnya Disini!

Rinciannya pada bulan Januari ada 354 kasus, Februari ada 302 kasus, Maret 283 kasus, April ada 274 kasus. Lalu Juni ada 278 kasus, dan Juli ada 241 kasus. Sedangkan minggu ketiga Agustus baru 15 kasus yang dilaporkan ke Dinkes Kabupaten Bogor.

Sub Kordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kabupaten Bogor Tavip Triyono data kasus ISPA pada Agustus 2023 sampai dengan minggu ketiga tidak ada peningkatan.

Tavip juga mengatakan bahwa metode yang dilakukan Dinkes kabupaten bogor dalam menekan angka ISPA di kabupaten Bogor untuk anak usia 0 hingga 5 tahun adalah dengan menerapkan tata laksana pengobatan Pneumonia.

Baca Juga: Hasil Lengkap Drawing Liga Champions 2023/2024, AC Milan Masuk Grup Neraka, Ketemu Sandro Tonali Cs dan PSG

“Deteksi dini dan tatalaksana kasus pneumonia balita lekat kepada pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam menggunakan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit),” ujarnya.

Tavip juga menjelaskan beberapa tanda bahaya umum yang harus diketahui para orang tua guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Informasi tersebut dirangkum dalam hasil penelitian Tim kerja TBC dan ISPA Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI.

Baca Juga: Sidak Kawasan Stasiun Bekasi, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Dapati Parkir Liar hingga PKL Semrawut di Trotoar

Tanda Bahaya

  • Anak tidak mau makan atauminum
  • Anak muntah terus menerus
  • Letargis atau penurunankesadaran
  • Kejang
  • Terdengar stridor
  • Kebiruan di ekstremitas
  • Kaki tangan dingin

Klasifikasi Pneumonia (MTBS) dan ada keluhan susah bernapas, tenaga kesehatan atau nakes bisa lihat dinding dada, hitung frekuensi napas dan cek saturasi oksigen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X