"Pemberian TPT justru menyasar kepada mereka yang tidak sakit namun sudah terpapar oleh mikobakterium TB, agar bisa dicegah. Jika dibiarkan lambat laun mereka akan positif TB ketika imun tubuh menurun, tentu akan membahayakan kesehatan," terangnya.
Baca Juga: Iwan Setiawan Minta Seluruh Mobil Dinas di Kabupaten Bogor Pakai BBM Non Subsidi
Kemudian Petugas Medis TB, Puskesmas Cirimekar, Lusi menuturkan, mekanisme TPT yang dilakukan pertama melalui screening kepada keluarga pasien yang kontak langsung dengan pasien positif TB.
Ada dua metode yang dilakukan, pertama pemberian TPT langsung bagi balita, sementara untuk usia diatas lima tahun hingga orang dewasa dilakukan screening melalui Tes Cepat Monokuler (TCM) atau tes dahak dan tes mantuk.
"Untuk balita TPT-nya diminum setiap hari selama 6 bulan dosis disesuaikan dengan berat badan (BB), sementara untuk pasien di atas lima tahun atau dewasa TPT-nya diminum seminggu sekali selama tiga bulan atau 12 kali minum sebanyak tiga tablet dengan BB 30 kg," imbuh Lusi. (*).