METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak kekeringan pada sektor peternakan dan perikanan.
Upaya yang dilakukan demi menjaga keberlangsungan usaha peternakan dan perikanan yang dilakukan oleh masyarakat, serta mengurangi kerugian yang lebih besar.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Nurhayati menjelaskan pada sektor peternakan, penyediaan air dan Hijauan Pakan Ternak (HPT) adalah masalah yang dihadapi peternak.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat 23 September 2023, Hujan Sore Hari di Kota dan Kabupaten Ini
Beberapa solusi dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diantaranya dengan pemanfaatan limbah sayuran sisa pasar. Pemkab Bogor membantu pengembangan unit usaha pengolahan limbah pasar sebagai pakan ternak.
“Mengantisipasi ketersediaan hijauan pakan saat musim kemarau dengan pengolahan dan pengawetan melalui pembuatan silase dan hay atau pengeringan. Melakukan pengembangan Bank Pakan serta memberikan bimbingan teknis pengelolaan pakan kepada petani milenial komoditas kambing, domba, sapi dan HPT,” jelas Nurhayati.
Selanjutnya, kata Nurhayati, memfasilitasi peminjaman lahan antara pemilik lahan dengan peternak, karena kurangnya kepemilikan lahan yang dapat dikelola sebagai lahan HPT oleh peternak.
Baca Juga: Desa Citayam Masuk Nominasi Pemenang Lomba 10 Pokok Program PKK Tingkat Kabupaten Bogor
Lalu mendorong peternak mengolah lahan sebagai lahan penanaman HPT dan pemberian bibit hijauan pakan ternak berkualitas.
“Pemkab Bogor juga meningkatkan akses peternak dengan bahan pakan lokal, karena sebagai daerah penghasil beras, Kabupaten Bogor memiliki peluang sebagai daerah penyedia dedak padi,” katanya.
Ia menambahkan, terdapat juga masalah berkurangnya debit air sebagai sarana untuk memandikan ternak dan sumber air minum.
Baca Juga: Summarecon Bogor Sajikan Potongan Surga Dengan Konsep Sustainability
Penyediaan air sangat dibutuhkan dalam budidaya sapi perah, karena proses pemerahan mengharuskan peternak untuk memandikan ternaknya 2 kali sehari dan peternak juga wajib menjaga kebersihan kandangnya untuk dapat meningkatkan kualitas susu yang dihasilkan.
“Karena itu, peternak berusaha menyediakan air bersih dengan mencari sumber mata air lain atau membelinya. Alhamdulillah di kawasan sentra sapi perah yakni di Cisarua, Pamijahan, dan Cijeruk masih ada turun hujan dan masih mudah mencari pakan ternak. Secara umum, sampai saat ini belum terdapat dampak serius musim kemarau di Kabupaten Bogor. Penurunan produksi susu hanya terjadi sebesar 3% dari produksi susu harian peternak,” tambah Nurhayati.