Minggu, 21 Desember 2025

12.279 Hektare Lahan Pertanian Sudah Tercover Asuransi, Petani Kabupaten Bogor Merasa Terbantu

- Selasa, 26 September 2023 | 06:51 WIB
Lahan gagal panen di Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. (Devina/Metropolitan )
Lahan gagal panen di Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. (Devina/Metropolitan )

METROPOLITAN.ID - Kekeringan telah melanda 97 persen wilayah Kabupaten Bogor. Semua sektor ekonomi terdampak, tak terkecuali lahan pertanian milik petani.

Namun petani di Kabupaten Bogor merasa terbantu dengan adanya perlindungan kepada petani dari ancaman risiko gagal panen sebagai akibat dari risiko banjir, kekeringan, serangan penyakit dan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dalam bentuk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Kepala Bidang Perlindungan dan Pelayanan Usaha Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhortbun), Judi Rahmat menjelaskan sejak bulan Mei 2023 tercatat ada 12.279 hektar lahan pertanian yang tercover Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Baca Juga: Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad Cari Solusi Hadapi Kenaikan Harga Beras dan Gula Pasir

Judi menjelaskan bahwa hingga saat ini ada sekitar 600 hektare lahan yang mengalami masalah dalam hal hasil tani namun terbagi menjadi tiga kategori yang terbilang ringan, sedang, berat, dan gagal tumbuh.

“Yang gagal panen (gagal tumbuh) itu yang dilaporkan ke kami sampai hari ini itu di 230 hektare nah yang sisanya kita berharap tidak naik status yang masih ringan tidak menjadi sedang dan seterusnya, berharap juga hujan. Jadi kalau hujan insya Allah yang ringan dan sedang itu ada peluang untuk tumbuh kembali gitu,” kata Judi saat mengunjungi lahan gagal panen di Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor pada Senin, 25 September 2023.

Judi mengaku dengan adanya program AUTP sedikit banyak dapat membantu kesulitan yang dialami oleh para petani di saat musim kemarau saat ini.

Baca Juga: Aksi Solidaritas untuk Warga Rempang di Kota Bogor Berlangsung Ricuh, Mahasiswa dengan Polisi Saling Dorong

“Sebetulnya ya sedih, sedihnya melihat petaninya mungkin bulan ini harusnya sudah mulai panen. Ada sebagian yang sudah mulai panen tapi kenyataannya seperti itu,” ucapnya.

“Mudah-mudahan jangan berlanjut lagi (kekeringannya),” tambahnya.

Sementara itu, Oto Suendar, anggota Poktan di Sukamakmur yang beranggotakan 40 orang petani mengatakan sangat merasa terbantu dengan adanya program AUTP tersebut, guna mengurangi beban para petani yang mengalami gagal panen.

Baca Juga: Rudy Susmanto Sebut Program Samisade Masuk Prioritas APBD 2024

“Bisa membantu syukur alhamdulillah seandainya ada kekeringan yang seperti ini gitu. Ada modal kedepannya untuk para petani. Dengan adanya bantuan pencairan dana asuransi bila ada kegagalan,” ujarnya.

Selain itu Oto juga berharap kekeringan yang terjadi saat ini tidak berlarut-larut guna mengembalikan mata pencarian para petani di wilayah tersebut. Ia juga meminta perhatian khusus dari pemerintah untuk wilayahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X