METROPOLITAN.ID - Kasus bayi tertukar membuat Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Bogor lebih waspada. Bahkan Bupati Bogor Iwan Setiawan menegaskan kepada Rumah Sakit dan lembaga kesehatan di Kabupaten Bogor untuk lebih optimal dalam melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Hal ini dilakukan agar kejadian bayi tertukar tidak terulang kembali di Kabupaten Bogor. Rumah sakit harus sesuai SOP dalam memberikan layanan, karena keselamatan dan keamanan pasien adalah prioritas paling utama bagi setiap rumah sakit.
"Peristiwa ini (bayi tertukar) harus menjadi pembelajaran bagi kita semua, Rumah sakit dan lembaga kesehatan harus memastikan SOP dan memprioritaskan keselamatan dan keamanan pasien. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan," tegas Iwan Setiawan.
Bupati Bogor mengatakan, kehadiran menteri dan pemerintah pusat hari ini adalah kesempatan untuk rekonsiliasi dan membangun hubungan yang harmonis untuk masa depan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
Ini sangat penting dilakukan sebagai upaya agar kedepan mereka menerima perhatian, kasih sayang dan perawatan yang dibutuhkan untuk tumbuh sehat dan bahagia.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang membantu proses permasalahan yang terjadi di Kabupaten Bogor, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan juga KPAI. Sebab peristiwa ini telah memberikan dampak yang mendalam terutama pada kedua anak dan keluarga bayi tertukar.
Baca Juga: Heboh! Happy Asmara Kesurupan Saat Konser, Begini Ceritanya...
"Insya Allah dengan dukungan dan kerjasama semua pihak, kedua keluarga dapat mencapai reintegrasi sosial yang positif dan menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif untuk anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik," ungkap Bupati Bogor.
Menurutnya, dalam menangani peristiwa ini Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan sejumlah upaya melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial salah satunya melaksanakan pendampingan kepada bayi tertukar dan kedua orangtuanya, oleh dua tim dari tanggal 25 Agustus sampai 23 September 2023.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang sudah terlibat mengawal kasus ini sampai proses kesepakatan bersama hari ini.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat 30 September 2023, Waspadai Peningkatan Kecepatan Angin
"Sekali lagi terima kasih atas kerja sama semua pihak terutama pak Kapolres juga pak Bupati Bogor, semoga kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Tidak ada lagi kasus tertukarnya bayi. Kasus-kasus yang melibatkan anak karena sejatinya dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak ini adalah tanggung jawab kita semua," tutur Menteri PPPA.
Ia juga berharap kedepan sinergi kolaborasi seperti ini tetap kita bisa terbangun dengan baik guna memberikan pendampingan yang terbaik, respon yang tidak hanya cepat, tapi tepat dalam penanganan kasus ini menjadi sangat penting.